11. Masuk surga melalui pintu khusus, Rayyaan
"Sesungguhnya di surga itu ada sebuah pintu yang disebut rayyan yang akan
dilewati oleh orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat nanti, tidak
diperbolehkan seseorang melewatinya selain mereka. Ketika mereka dipanggil,
mereka akan segera bangkit dan masuk semuanya kemudian ditutup." (HR.
Bukhari)
12. Minum air telaganya Rasulullah saw
"Barangsiapa pada bulan Ramadhan memberi makan kepada orang yang berbuka
puasa, maka itu menjadi ampunan bagi dosa-dosanya, dan mendapat pahala yang
sama tanpa sedikit pun mengurangi pahala orang lain.
Mereka (para sahabat) berkata, 'Wahai Rasulullah, tidak setiap kami
mempunyai makanan untuk diberikan kepada orang yang berbuka puasa.' Beliau
berkata, 'Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi buka puasa meski
dengan sebutir kurma, seteguk air, atau sesisip susu...Barangsiapa memberi
minum orang yang berpuasa maka Allah akan memberinya minum seteguk dari
telagak dimana ia tidak akan haus hingga masuk surga." (HR. Ibnu Khuzaimah
dan Baihaqi)
13. Berkumpul dengan sanak keluarga
Pada tanggal 1 Syawal ummat Islam merayakan Hari Raya Idhul Fitri. Inilah
hari kemenangan setelah berperang melawan hawa nafsu dan syetan selama bulan
Ramadhan. Di Indonesia punya tradisi khusus untuk merayakan hari bahagia itu
yang disebut Lebaran. Saat itu orang ramai melakukan silahtuhrahim dan
saling memaafkan satu dengan yang lain. Termasuk kerabat-kerabat jauh datang
berkumpul. Orang-orang yang bekerja di kota-kota pulang untuk merayakan
lebaran di kampung bersama kedua orang tuanya. Maka setiap hari Raya selalu
terjadi pemandangan khas, yaitu orang berduyun-duyun dan berjubel-jubel naik
kendaraan mudik ke kampung halaman.
Silahturahim dan saling memaafkan itu menurut ajaran Islam bisa berlangsung
kapan saja. Tidak mesti pada Hari Raya. Tetapi itu juga tidak dilarang.
Justru itu momentum bagus. Mungkin, pada hari biasa kita sibuk dengan urusan
masing-masing, sehingga tidak sempat lagi menjalin hubungan dengan tetangga
dan saudara yang lain. Padahal silahturahim itu dianjurkan Islam,
sebagaimana dinyatakan hadis, "Siapa yang ingin rezekinya dibanyakkan dan
umurnya dipanjangkan, hendaklah ia menghubungkan tali silaturahmi!" (HR.
Bukhari)
14. Qaulan tsaqiilaa
Pada malam Ramadhan ditekankan (disunnahkan) untuk melakukan shalat malam
dan tadarus al-Qur'an. Waktu paling baik menunaikan shalat malam
sesungguhnya seperdua atau sepertiga malam terakhir (QS Al Muzzammil: 3).
Tetapi demi kesemarakan syiar Islam pada Ramadhan ulama membolehkan
melakukan terawih pada awal malam setelah shalat isya' dengan berjamaah di
masjid. Shalat ini populer disebut shalat tarawih.
Shalat malam itu merupakan peneguhan jiwa, setelah siangnya sang jiwa
dibersihkan dari nafsu-nafsu kotor lainnya. Ditekankan pula usai shalat
malam untuk membaca Kitab Suci al-Qur'an secara tartil (memahami maknanya).
Dengan membaca Kitab Suci itu seseorang bakal mendapat wawasan-wawasan yang
luas dan mendalam, karena al-Qur'an memang sumber pengetahuan dan ilham.
Dengan keteguhan jiwa dan wawasan yang luas itulah Allah kemudian
mengaruniai qaulan tsaqiilaa (perkataan yang berat). Perkataan-perkataan
yang berbobot dan berwibawa. Ucapan-ucapannya selalu berisi kebenaran. Maka
orang-orang yang suka melakukan shalat malam wajahnya bakal memancarkan
kewibawaan.
15. Hartanya tersucikan
Setiap Muslim yang mampu pada setiap Ramadhan diwajibkan mengeluarkan zakat.
Ada dua zakat, yaitu fitrah dan maal. Zakat fitrah besarnya 2,5 kilogram per
orang berupa bahan-bahan makanan pokok. Sedangkan zakat maal besarnya 2,5
persen dari seluruh kekayaannya bila sudah mencapai batas nisab dan
waktunya.
Zakat disamping dimaksudkan untuk menolong fakir miskin, juga guna
mensucikan hartanya. Harta yang telah disucikan bakal mendatangkan barakah
dan menghindarkan pemiliknya dari siksa api neraka. Harta yang barakah akan
mendatangkan ketenangan, kedamaian dan kesejahteraan. Sebaliknya, harta yang
tidak barakah akan mengundang kekhawatiran dan ketidaksejahteraan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar