Minggu, 21 Agustus 2022

Menepi Berkawan Sepi

Menepi Berkawan Sepi

Oleh: Joyo Juwoto

 

 

Pada suatu senja, saat temaram mulai mulai menghunjam

Kau terhuyung diterpa angin laut utara

 

Matahari memerah darah di ujung lazuardi 

Pedih perih jiwamu bagai butiran pasir dilanda hempasan gelombang pasang 

 

Kau termenung di bawah langit yang menggulung mendung

Kalut bergelayut menghitam pada cakrawala kelam

 

Kepada laut kau tumpahkan semudra resah

Kepada ombak kau hempaskan segala gundah

 

Kepada camar-camar kau titipkan secuil kerinduan entah tentang apa, pada sayapnya yang melayang ke angkasa

 

Kepada karang kau berharap ketegarannya, dalam setiap terjangan badai yang menggoncang 

 

Kepada pasir-pasir kau mengadu tentang segala kerinduanmu yang berakhir menjadi debu

 

Kepada angin yang berhembus sepoi-sepoi

Kau merenungi kesunyian hati

 

Kepada cemara yang melambai, kau munajatkan cinta yang dihempas badai

 

Kepada hati yang sunyi

Kau menepi, menyepi

Berkawan sepi

 

Senjakala, 22/09/21


Tidak ada komentar:

Posting Komentar