Oleh: Joyo Juwoto
Semenjak mochi pergi ada yang kurang di rumah kami, ada yang hilang dari hati kami. Bagaimanapun juga ia pernah ada dan mengisi hari-hari kami sekeluarga. Kami merasa kehilangan tanpa adanya Mochi.
Seperti yang saya singgung ditulisan pertama, mochi bukanlah kucing yang suka heboh. Ia hampir tidak pernah bersuara, sampai saat kawin sekalipun.
Tiap saya pulang ke rumah, mochi selalu membuntuti saya sampai ke dapur, ia biasanya saya bawakan pur kucing, selain tiap pagi saya belikan ikan asin di pasar Bangilan.
Di rumah kami anak mochi Ada 8 ekor, seharusnya ada 11 ekor. Anak periode pertama di rumah tinggal tiga, sudah besar-besar. Yang tiga ekor diadopsi teman.
Anak mochi yang masih masa menyusui ada lima ekor, usianya belum genap sebulan. Karena mochi pergi meninggalkan kami dan anak-anaknya, praktis kami lebih repot dari hari biasanya.
Kami harus berbagi mengasuh lima anak mochi yang belum bisa makan dan minum. Yang paling repot tentu istriku, kadang dibantu sulungku Naila. Pagi, siang, dan sore hari harus memberikan susu untuk bayinya mochi.
Istriku membelikan susu khusus kucing dan dotnya di toko pakan burung. Alhamdulillah anak-anak mochi sudah pintar ngedot, walau awalnya agak kesusahan.
Sekarang timbul masalah baru, biasanya mochi menjilati bulu-bulu anaknya biar bersih. Sekarang jika bulu-bulunya kotor istriku yang harus ngelap anak-anak itu. Belum lagi jika anak-anak mochi buang kencing dan pub sembarangan.
Ini benar-benar masalah, air kencing dan kotoran anak-anaknya mochi mengotori beranda belakang rumah kami.
Tadi malam saya membuka-buka laman fb, saya ingat ada yang menjual kandang kucing ukuran besar. Saya berfikir kayaknya cocok jika beli kandang kucing. Saya cari-cari dan ketemu, kemudian Saya WA penjualnya.
Ukuran kandangnya tinggi 110 cm, panjang 100 cm, dan lebar 60 cm, Saya rasa cukup untuk rumah anak-anak mochi. Oleh penjualnya dikasih harga 370.000 dan ongkir sampai rumah 20.000. Saya pun mengiyakan.
Barangnya katanya inden, Saya harus menunggu hari Jumat katanya mau dikirimkan. Saya berharap kandang ini menjadi jawaban dari masalah air kencing dan pub anak-anak kucing yang sembarangan.
Anak-anak mochi harus tetap kami pelihara, minimal sampai mereka bisa mangunyah makanan sendiri, kemudian ada yang mau mengadopsinya.
Semoga kami bisa mengantarkan anak-anak mochi sampai tumbuh mandiri dan menjadi kucing-kucing yang lucu seperti mochi dulu.
Kerek, 8/9/21
Tidak ada komentar:
Posting Komentar