Kamis, 11 Juni 2020

Mengantar Buku-buku kepada Empu-nya (Bagian 1)

Mengantar Buku-buku kepada Empu-nya (Bagian 1)
Oleh: Joyo Juwoto

Hari ini cukup melegakan, walau harus ditebus dengan menguras tenaga yang melelahkan. Seharian keliling kota Tuban membawa dua kardus berisi buku antologi Ikatan Guru Penulis Tuban (IGPT). Buku ini harus segera sampai kepada penulisnya, biar buah dari kerja keras para penulisnya menuai hasil.

Saya bersama Mas Ical berboncengan motor mengirimkan buku antologi puisi yang berjudul "Kerakap Tumbuh Di Batu-batu." Buku ini ditulis oleh 27 Penulis, dipengantari oleh Begawan Literasi Tuban, Cak Sariban. Yang luar biasa, buku ini diendors oleh *Presiden Penyair Indonesia, Sutardji Calzoum Bachri.* Ngeri.

Mulai dari Bangilan perjalan kami  menuju arah Kec. Kerek, tepatnya di desa Jarorejo. Di sini bertemu dengan salah satu penulisnya, Ibu Tri Mariani. Alhamdulillah, silaturahmi pertama bertemu langsung dengan ibu guru SDN Jarorejo I yang juga penulis buku yang berjudul "Sajadah Merah dari Ibu". Saya baru pertamakali ini bertemu beliau, namun rasa kekeluargaan terpancar dari senyum beliau yang grapyak semanak.

Setelah dari Jarorejo Kerek, saya dan mas Ical meluncur ke Merakurak, tepatnya di dekat sumber air Silowo. Di desa yang tenang di tengah gerumbul pohon sagu ini terdapat perpustakaan tempat anak-anak desa membaca dan belajar menulis.

Perpustakaan Silowo yang diampu oleh Bu Guru Nur Sholihah, ini bagai mata air yang menyejukkan bagi dahaga jiwa anak-anak di desanya. Saya rasa kapan-kapan kita bisa ngopi bersama di pinggiran mata air Silowo yang bening mempesona ini.

Bu Nur Sholihah ini cukup luar biasa. Bu Guru TK yang piawai membaca puisi ini mendedikasikan hidupnya untuk literasi. Cukup banyak buku yang terlahir dari tangan dingin beliau. Salah satu buku yang beliau hadiahkan kepada saya adalah kumcer "Gelagah Malam."

Setelah sarapan dan ngopi pagi yang kedua di rumah Bu Nur, untuk sarapan pertama di rumah, kami meluncur ke SMP 4 Tuban. Saya dan Ical bertemu Bu Tri Asih, Bu Ninik, dan Lilik. Di sini kami disambut dengan ramah dengan beliau-beliau.

Bu Tri Asih ini pengajar di SD Sumur Agung Tuban.  Beliau ngalahi menemui saya di SMP 4 untuk mengambil bukunya. Bu Lilik ini juga hebat, beliau aktif di Pramuka. Saya kalau menyapa di FB biasanya memakai panggilan "Kakak". Bu guru Lilik ini karyanya cukup banyak.  Puisinya pernah membuat saya berlinang air mata, saat beliau membacakannya di acara IGPT yang diselenggarakan di Pantai Kelapa Tuban. Saya lupa judulnya, temanya tentang sosok Sang Ibu.

Bu Ninik Sang Bendahara IGPT juga luar biasa. Saya baru kali ini ketemu langsung dengan beliau. Buku antologi puisi yang saya haturkan di hari ulang tahunnya yang entah keberapa ini, anggap saja sebagai kado kebahagiaan bagi ultah beliau. Saya ikut menundukkan kepala dan berdoa, semoga beliau diberi panjang umur, sehat, gangsar rejekinya, dan bahagia selalu. Aamiin.

Hari ini cukup menyenangkan bagi saya, bertemu dengan orang-orang yang luar biasa. Bertemu dalam jalinan silaturahmi yang hangat, akrab dan nyedulurke diantara sesama. Bersambung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar