Pada suatu ketika Rosulullah berta'ziah di salah satu sahabat beliau yang meninggal dunia. Setelah dari pemakaman beliau mampir ke rumah duka dimana istri tinggal. Kemudian bertanya kepada si istri. "Wahai Ibu wasiat apakah yang ditinggalkan suami Ibu saat ajal mendekat ?" Si Istri pun menjawab, "Ia tidak meninggalkan wasiat apapun wahai Rosulullah". "Benarkah ?", sambung Nab. "Benar wahai Rosul, hanya saja suami saya saat akan meninggal dunia mulutnya kelihatan berbicara tetapi tidak kedengaran suaranya".
Selanjutnya Rosulullah pun menerangkan kepada si istri tersebut. "Wahai Ibu sesungguhnya suami ibu berwasiat akan tiga hal :
1. Ia pernah menolong seorang buta yang akan pergi menjalankan jama'ah sholat di masjid, jika sekiranya ia tahu pahala menolong orang buta yang akan pergi ke masjid tentu ia akan menjalankannya setia hari. kemudian suami anda berkata : "Lau Laa, Lau Laa... seandainya, seandainya....
2. Suami Ibu suatu ketika pernah membawa dua potong roti, kemudian datanglah pengemis yang meminta roti tersebut. Suami ibu lalu memberikan salah satu roti yang dibawanya, seandainya ia tahu betapa besarnya pahala memberikan makanan kepada orang yang membutuhkan tentu dua roti sekaligus akan diberikan kepada si pengemis tersebut. Kemudian suami ibu pun bilang " "Lau Laa, Lau Laa... seandainya, seandainya....
3. Selanjutnya pada suatu musim penghujan suami ibu membawa dua buah mantel. Yang satu masih baru dan satunya lagi sudah terpakai. Dan ketika turun hujan ia pakai mantel yang masih baru dan ia pinjamkan satunya lagi kepada teman seperjalanannya. Seandainya suami ibu mengetahui betapa besarnya pahala meminjami mantel kepada orang yang kehujanan tentu ia akan meminjamkan yang baru itu. Dan suami ibu pun berucap diakhiir hayatnya "Lau Laa, Lau Laa...." ketika seluruh pahala amal ditunjukkan oleh Allah kepadanya. Aduhai jikalau aku masih hidup. Demikianlah wasiat suami ibu yang tak sempat ibu dengar. JWT
Sumber : Pidato Bapak Bupati Tuban K.H. Fathul Huda saat pelantikan DMI Kab. Tuban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar