Bermain adalah dunia dari anak-anak, bahkan kehidupan anak ya bermain itu sendiri. Jadi bermain itu sangat penting sekali bagi anak-anak. Bahkan seorang pakar perkembangan manusia mengatakan bahwa "Anak berkembang dengan cara bermain. Dunia anak adalah dunia bermain. Dengan bermain anak-anak menggunakan otot tubuhnya, menstimulasi indra-indra tubuhnya, mengeksplorasi dunia sekitarnya, menemukan seperti apa lingkungan yang ia tinggali dan menemukan seperti apa diri mereka sendiri. (Papali dalam bukunya Human development)
Lalu apa sih sebetulnya pengertian bermain itu ?
Menurut Hughes (1999) Seorang ahli perkembangan anak dalam bukunya Children, Play, and Development mengatakan harus ada lima unsur dalam suatu kegiatan yang disebut bermain. Kegiatan itu adalah :
1. Tujuan bermmain adalah permainan itu sendiri dan si pelaku mendapatkan kepuasan karena melakukannya (tanpa target) , bukan untuk misalnya mendapatkan uang.
2. Dipilih secara bebas. Permainan dipilih sendiri, dilakukan atas kehendak sendiri dan tidak ada yang menyuruh ataupun yang memaksa.
3. Menyenangkan dan dinikmati
4. Ada unsur khayalan dalam kegiatannya.
5. Dilakukan dengan aktif dan sadar.
Jadi kesimpulannya "Bermain adalah segala aktivitas untuk memperoleh rasa senang tanpa memikirkan hasil akhir yang dilakukan secara spontan tanpa paksaan orang lain".
Namun akhir-akhir ini masa bermain anak mengalami penurunan dibandingkan masa-masa lampau. Sebabnya adalah waktu anak sekarang banyak tersita di depan TV, Komputer, HP dan aneka permainan elektronika lainnya.
Lalu bukankah hal-hal tersebut diatas juga bisa dijadikan sebagai wahana bermain ? jawabnya memang iya dan kita tidak bisa membendung arus kemajuan zaman, namun permainan-permainan yang ada sekarang seperti game-game di HP. komputer, dan aneka permainan elektronika lainnya kurang bisa menudukung perkembangan jiwa anak dalam bersosialisasi dan mengeksplorasi lingkungannya. Lain dengan permainan tradisional zaman dulu semua dimensi dan tujuan daripada bermain itu tercakup baik secara fisik maupun secara psikologis. Ambil contoh permainan Gobak Sodor yang sudah banyak kita tinggalkan, selain permainan ini mendukung perkembangan fisik anak gobak sodor juga membantu proses sosialisasi dan kerja sama antar anak. Dan masih banyak lagi permainan-permainan tradisional yang sebenarnya patut untuk kita lestarikan guna mewujudkan masyarakat yang tidak tercerabut dari akarnya.
Salam bermain !!! .....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar