KEBERADAAN MAKAM PLOSO
Didusun Soko Desa Medalem kec. Senori sunan Kalijaga lahir di Tuban pada tahun 1950 M dengan nama R. Sahid. Sunan Kalijaga merupakan putra dari seorang adipati Tuban yaitu Tumenggung Walitikto . Beliau dibesarkan dilingkungan Istana dan setelah beliau melakukan pemberontakan dengan mencuri barang-barang upeti di gudang penyimpanan dan membagikannya kepada orang-orang miskin. Kemudain dikenal dengan sebutan berandal Loka Jaya.
Pada suatu hari Sunan Kalijaga melakukan perjalanan jauh, ditengah jalan beliau bertemu dengan seorang kakek tua (Sunan Bonang) yang membawa tongkat dari emas kemudian Sunan Kalijaga pun ingin mengambil tongkat tersebut. Lalu oleh Sunan Bonang, beliau ditunjukan buah aren dari emas, dari situlah akhirnya Sunan Kalijaga ingin menjadi murid dari Sunan Bonang, kemudian Sunan Bonang akan menerimanya sebagai murid asalkan beliau mau menjaga tongkatnya disungai dan tidak boleh meninggalkannya.
Tak terasa waktu sudah berjalan 3 tahun, kemudian Sunan Bonang membangunkan Sunan Kalijogo yang tubuhnya penuh dengan rambut. Dari situlah nama Sunan Kalijaga berasal yaitu Kali artinya sungai dan jaga yang artinya menjaga.
Pada saat Sunan Kalijaga masih menjadi berandal Lokajaya beliau sering singgah di dusun Soko Ds. Medalem. Dan saat penyerbuan Demak ke Majapahit di bawah pimpinan Sunan Kalijaga, soko, medalem juga di gunakan tempat singgah mereka. Jadi di soko, medalem terdapat persinggahan atau napak tilas Sunan Kalijaga yang di tempat itu terdapat 9 pohon ploso yang melambangkan 9 bintang. Bintang yang 5 melambangkan Rosulullah dan 4 sahabatnya sedangkan 4 bintang lainya melambangkan 4 madzab. Itulah tempat tersebut di beri nama makam ploso.
Selain karena Sunan Kalijaga sering singgah ke soko dan medalem makam kedua itu di namakan soko dan medalem, soko berasal dari ( sangking ) yang artinya dari, dan medalem yang berasal dari kata ndalem yang berarti rumah, itulah gambaran sejarah makam ploso di dusun soko desa medalem.
By: siti khotimah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar