Asal Mula Desa Bate
Disuatu ketika pada saat ada pencuri mau merampok para berandal yang ada di pemukiman kecil itu bagaikan laut yang sangat dalam bagi para perampok atau pencuri, akhirnya para perampok atau pencuri itu tidak berani mengganggu para berandal. Suatu saat Bah tei menjual jamu di perumahan tersebut, para berandal itu menjadi kuat, sehat, dan tidak ada penyakit yang menyerang di pemukiman itu. Melihat bah tei seperti itu mluyo kusumo mempersunting bah tei. bah tei pun sangat bahagia karena mempunyai suami yang sangat gagah dan pemberani.
Pada saat mluyo kusumo dan bah tei merayakan pernikahan itu. pusaka mluyo kusumo (ayam jago dan kuda ) dicuri oleh para perampok dan dikubur di suatu daerah. Tetapi pusaka mluyo kusumo masih kembali ke punden .namun para perampok tersebut mencurinya lagi dan membuangnya di luar pulau jawa, akhirnya pusaka tersebut tidak dapat kembali.
Dengan tercurinya pusaka tersebut .pemukiman itu sering di teror oleh para perampok, akhirnya bah tei itu takut dan pindah di rondo kuning (Karang Tengah ) dengan kepergian bah tei tersebut menjadi sangat menderita dan dengan kesedihan tersebut, Mluyo kusumo memberi nama pemukiman tersebut sebagai desa BATE (di ambil dari kata bah tei) atau nama istrinya, dan tempat penumbukan jamu yang di jual oleh bah tei sekarang di taruh di punden dan tidak berubah sama sekali bah tei meninggal di rondo kuning dan di semayamkan disana
‘Inilah cerita yang saya ambil dari hasil wawancara saya dengan teman saya yang asli bertempat tinggal didesa tersebut . terima kasih
ternyata banyak tempat tempat di tuban yang melegenda, salut sama yang punya blog
BalasHapusSaya juga mau merintis blog yang serupa untuk eksplore segala sesuatu yang ada di Bangilan...
BalasHapusdesa kablukan juga boleh
BalasHapusDesaku ini🥳🥳🥳🥳
BalasHapus