Misteri Selo Gampeng Dusun Tanggung Kedungjambangan
Oleh : Siti Zaenap Prastika
Selo gampeng adalah nama sebuah tempat di tengah hutan yang berada di desa Kedungjambangan, tepatnya di dusun Tanggung Desa Kedungjambangan Kec. Bangilan. Selo gampeng berasal dari bahasa jawa yaitu “Selo” yang berarti batu, dan “Gampeng” yang berarti miring atau batu yang saling bersandaran sehingga membentuk seperti pintu sebuah goa.
Menurut penduduk sekitar disana terdapat emas yang merupakan peninggalan para penjajah zaman Belanda dan Jepang sebelum kemerdekaan. Menurut cerita yang tersebar para penjajah meninggalkan emas-emas tersebut dalam peti, kemudian setelah merdeka mereka meninggalkan tanah air Indonesia tanpa membawa peti-peti tersebut.
Setelah bertahun-tahun lamanya, mereka menyimpan peti-eti emas tersebut di tempat yang tak seorangpun mengetahui keberadaannya. Menurut cerita yang berkembang dimasyarakat peti-peti emas itu telah dilindungi dan dijaga oleh makhluk-makhluk halus. Walaupun demikian terkadang ada orang yang menemukan beberapa harta karun disekitar selo gampeng, seperti kalung, cincin, anting, gelang dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu selo gamppeng dikeramatkan dan dianggap angker oleh penduduk sekitarnya hingga saat ini. Tidak jarang juga ada orang yang sedang pergi mencari kayu bakar atau sayuran dilahan sekitar selo gampeng dikejutkan oleh penampakan-penampakan makhluk ghaib.
Keberadaan emas-emas di selo gampeng terkadang juga membuat orang-orang yang putus asa karena terhimpit kebutuhan ekonomi dan orang-orang yang ingin memperkaya diri dengan jalan pintas sama mengincar untuk mendapatkan harta karun tersebut. Mereka mendatangi selo gampeng dengan membawa sesajen seperti dupa, bunga dan melakukan ritual ghaib untuk bisa mendapatkan harta karun selo gampeng. Bagi yang beruntung kadang mereka juga mendapatkan apa yang mereka cari, tetapi tidak jarang ada pula yang setelah mereka melakukan ritual di selo gampeng menjadi gila bahkan sampai ada yang meninggal dunia.
Selo gampang juga disebut oleh para penduduk setempat sebagai kerajaan makhluk halus, karena keangkerannya. Pada suatu ketika ada seorang dukun tua penduduk asli daerah itu pergi kesana kemudian dalam laku tirakatnya sang dukun mendapatkan sebuah pusaka atau jimat yang didalamnya bersemayam makhluk sejenis gendruwo, makhluk itu sering berubah wujud menjadi manusia jika sang dukun memintanya untuk membantu keperluan si dukun. Namun lama-kelamaan gendruwo yang suka menjelma menjadi manusia itu membuat ulah yang meresahkan masyarakat. Kadang mengotori kamar mandi, wc, dan kadang menjaili warga setempat, sehingga orang-orang sama melapor sama si dukun agar makhluk piaraannya tidak mengganggu lagi. Setelah kematian si dukun gendruwo tersebut hilang entah kemana tidak ada seorangpun yang tahu tentunya, kemungkinan kembali ke tempat asalnya yaitu selo gampeng.
Pernah juga suatu malam terjadi keanehan di selo gampeng, pada saat masyarakat terlelap dalam mimpi-mimpinya tiba-tiba terdengar suara Guntur dan petir yang menyambar dengan dahsyatnya, masyarakat dihebohkan dengan peristiwa itu. Pada pagi harinya ada orang yang bilang bahwa semalam di selo gampeng ada orang yang sedang ritual untuk mendapatkan emas, hal itu terbukti dengan adanya bekas sisa-sisa sesajen disana. Dan masih banyak misteri yang tak terungkap dan tidak bisa dijelaskan dengan nalar di selo gampeng hingga sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar