Sedikit cuplikan pidato Bapak Presiden RI yang pertama yaitu Bung Karno dalam rangka Maulid Nabi Muhammad Shollallahu 'Alaihi Wasallam tahun 1963. Monggo dibaca semoga ada manfaatnya. ......
Ada pantun yang bunyinya :
“Berakit-rakit kita kehulu berenang-renang ketepian”
“Bersakit-akit kita dahulu bersenang-senang kemudian”
Ini adalah dialektik sesuatu bangsa yang ingin menjadi bangsa yang besar. Kemarin aku baca Ramayana saudara-saudara, Ramayana, di dalam kitab Ramayana itu ada disebut satu negeri namanya Utara Kuru. Utara kuru yaitu artinya lornya negara Kuru. Kuru yaitu Kurawa itu. Utara kuru, disebutkan di dalam kitab Ramayana itu bahwa di negeri Utara Kuru itu nggak ada panas yang terlalu, nggak ada dingin yang terlalu, nggak ada manis yang terlalu, nggak ada pahit yang terlalu, segalanya itu tenang-tenang, ora ono panas ora ono adem, tidak ada gelap tidak ada terang yang cemerlang, adem tentrem kadya siniram banyu ayu sewindu lawase. Di dalam kitab Ramayana itu sudah dikatakan “Hemm…negeri yang begini tidak bisa menjadi negeri yang benar, sebab tidak ada out and down ! out and down !.., perjuangan, tidak ada, semuanya itu adem tentrem, seneng..seneng…seneng pun tidak terlalu seneng, tidak terlalu sedih, sudahlah….tenang, tenang, tenang Utara kuru..
Apa kita ingin menjadi bangsa yang demiian saudara-saudara ? Tidak ! Kita tidak ingin menjadi satu bangsa yang demikian. Kita ingin menjadi satu bangsa yang seperti tiap hari digembleng oleh keadaan, digembleng hampir hancur lebur bangun kembali.. digembleng hampir hancur lebur bangun kembali.., hanya dengan jalan demikianlah kita bisa menjadi satu bangsa yang benar-benar bangsa otot kawat balung wesi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar