Kerajaan Kotawaringin adalah sebuah kerajaan Islam yang didirikan pada tahun 1679, di wilayah yang menjadi Kabupaten Kotawaringin Barat saat ini di Kalimantan Tengah. Sebelumnya sekitar tahun 1362, Kota Waringin merupakan salah satu negeri di pulau Tanjungnegara yang telah ditaklukan Kerajaan Majapahit oleh Mahapatih Gajah Mada.
Sebelum Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945, Kobar merupakan satu wilayah Kesultanan Kotawaringin.
Ibukota Kesultanan Kotawaringin semula berada di Kotawaringin Lama (hulu Sungai Lamandau). Pada 1814 ibukota kesultanan dipindahkan ke Pangkalan Bun, pada masa pemerintahan Sultan Imanudin dan didirikanlah sebuah istana di Pangkalan Bun sebagai pusat pemerintahan.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, status Kotawaringin menjadi bagian wilayah NKRI dengan status Swapraja/Kewedanan. Selanjutnya berkembang menjadi Kabupaten Daerah Tingkat II Kotawaringin Barat sebagai daerah otonom dengan Pangkalan Bun sebagai ibukota kabupaten yang ditetapkan dengan UU No 27/1959 dan Lembaran Negara No 72/1959. Selanjutnya Kabupaten Kotawaringin Barat telah dimekarkan menjadi 3 Kabupaten yaitu :
Kabupaten Kotawaringin Barat
Kabupaten Lamandau
Kabupaten Sukamara
Raja-raja/sultan yang pernah memerintah sejak 1679 hingga masuknya penjajah Belanda dengan urutan sebagai berikut:[1]
Pangeran Adipati Antakusuma (1680-1687)
Pangeran Mas Adipati
Pangeran Panembahan Anom
Pangeran Prabu
Pangeran Adipati Moda
Pangeran Penghulu.
Pangeran Ratu Bengawan
Pangeran Ratu Anom Kusuma Yudha
Pangeran Imanudin
Pangeran Akhmad Hermansyah (1850-1865)
Pangeran Ratu Anom Kusuma Yudha (1865-1904)
Pangeran Ratu Sukma Negara (1905-1913),
Pangeran Ratu Sukma Alamsyah (1914-1939)
Pangeran Ratu Anom Alamsyah (1940-1948).
Pangeran Muasyidin Syah(dynastychief/son of last Pangeran Ratu of K.;f.i. in 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar