1.
Mengasihi anak didik dan
memperlakukan mereka layaknya anaknya sendiri. Rosulullah SAW bersabda : “ Sesungguhnya aku bagi kalian adalah
layaknya orang tua bagi anaknya, aku akan memberikan pengajaran kepada kalian..”.
2.
Tidak menjadikan pendidikan sebagai
sarana untuk mendapatkan imbalan dan ucapan terima kasih, akan tetapi
menjadikannya sebagai sarana untuk memperoleh ridha Allah dan mendekatkan diri
kepada NYA.
3.
Tidak berhenti menasehati anak didik akan tetapi selalu
memanfaatkan kesempatan untuk menasehatinya.
4.
Menjauhkan anak didik dari akhlaq
yang buruk melalui sindiran dan bukan ucapan yag jelas, dengan kasih sayang dan
bukan dengan celaan.
5.
Memperhatikan tingkat kecerdasan
anak dan berbicara dengan mereka sesuai dengan kemampuan akal mereka. Disamping
itu juga tidak menyampaikan sesuatu kepada mereka diatas tingkat pemahaman
mereka supaya mereka tidak lari dari pelajaran dan menjadi bingung terhadap apa
yang mereka pahami.
6.
Tidak menanamkan kebencian dalam diri
peserta didik terhadap ilmu-ilmu tertentu. Pendidik sepatutnya memberikan
kepada peserta didik keleluasaan mempelajari ilmu yang beragam.
7.
Seorang pendidik sepatutnya
memberikan kepada peserta didik ilmu yang sederhana yang sesuai dengan
kemampuan dirinya, dan tidak memberikan sesuatu yang rumit supaya akal sang
anak tidak terbebani dengan berat.
8.
Seorang pendidik sepatutnya
mengamalkan ilmunya, sehingga ucapannya tidak membohongi perbuatannya. Allah
SWT berfirman :
كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ
تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ
“Sangatlah
dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”
(ash-Shaf : 3)
أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ
وَتَنسَوْنَ أَنفُسَكُمْ وَأَنتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ أَفَلاَ تَعْقِلُونَ
“Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang
kamu melupakan dirimu sendiri ?” (Al Baqarah : 44)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar