TUBAN. Agar madrasah bisa eksis  sebagai lembaga pendidikan, harus dikembalikan ke pesantren. Karena dari  pesantren-lah konsep pendidikan madrasah berasal, sehingga madrasah  tidak kehilangan jati diri sebagai lembaga pendidikan yang menitik  beratkan pada pelajaran agama.
Demikian ungkap Leksono, M.Ag, Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban. Pernyataan itu disampaikan menanggapi animo masyarakat yang semakin menurun terhadap madrasah. “
Masyarakat masih memandang madrasah sebagai sekolah tidak bermutu, kalah dengan sekolah umum,” ungkapnya.
Leksono mengakui, kualitas maupun kuantitas madrasah sampai hari ini masih jauh dibanding sekolah umum yang dikelola Dinas Pendidikan. Dia
menyebut, semakin banyaknya sekolah-sekolah umum negeri yang dibangun hingga ke pelosok desa, membuat keberadaan madrasah semakin terpinggirkan.
Ditambah lagi dengan kebijakan Pemerintah memprioritaskan pendidikan kejuruan, menjadikan posisi madrasah kian terabaikan. “ Basis madrasah di desa-desa. Sekarang satu kecamatan saja paling tidak punya 3 sampai 4 SLTP. Satu SMU dan satu SMK,” katanya.
Untuk mengejar persaingan, tambah Leksono, madrasah mau tidak mau harus menyesuaikan kurikulumnya dengan kurikulum sekolah umum.
Sehingga pendidikan agama yang menjadi focus utama madrasah terabaikan. Ia mengaku khawatir hal itu akan menjadi preseden buruk pendidikan agama bila berlangsung lebih lama lagi. Sebab di sekolah umum, pendidikan agama sendiri hanya mendapat porsi sangat sedikit dibanding pelajaran lainnya.
Bermacam upaya untuk meningkatkan mutu madrasah dilakukan Depag. “ Kita terus mengucurkan bantuan untuk perbaikan fisik dan fasilitas madrasah, dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Tsanawiyah (MTs) hingga Aliyah (MA). Disamping itu guru-guru-nya pun kita kasih bantuan agar mutu dan
profesionalismenya meningkat,” tuturnya.
Ia mengakui, bantuan-bantuan itu belum cukup untuk mengembalikan peran dan posisi madrasah sebagai lembaga pendidikan agama. Menurutnya, semua perlu proses. Leksono yakin, bila madrasah dikembalikan ke pesantren, eksistensi madrasah akan bisa dipertahankan.
Menurut catatan, hingga saat ini di Tuban terdapat 187 MI, 87 MTs, dan 34 MA. Namun dari jumlah itu hanya 6 madrasah yang sudah berstatus negeri.(sudra)
Demikian ungkap Leksono, M.Ag, Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban. Pernyataan itu disampaikan menanggapi animo masyarakat yang semakin menurun terhadap madrasah. “
Masyarakat masih memandang madrasah sebagai sekolah tidak bermutu, kalah dengan sekolah umum,” ungkapnya.
Leksono mengakui, kualitas maupun kuantitas madrasah sampai hari ini masih jauh dibanding sekolah umum yang dikelola Dinas Pendidikan. Dia
menyebut, semakin banyaknya sekolah-sekolah umum negeri yang dibangun hingga ke pelosok desa, membuat keberadaan madrasah semakin terpinggirkan.
Ditambah lagi dengan kebijakan Pemerintah memprioritaskan pendidikan kejuruan, menjadikan posisi madrasah kian terabaikan. “ Basis madrasah di desa-desa. Sekarang satu kecamatan saja paling tidak punya 3 sampai 4 SLTP. Satu SMU dan satu SMK,” katanya.
Untuk mengejar persaingan, tambah Leksono, madrasah mau tidak mau harus menyesuaikan kurikulumnya dengan kurikulum sekolah umum.
Sehingga pendidikan agama yang menjadi focus utama madrasah terabaikan. Ia mengaku khawatir hal itu akan menjadi preseden buruk pendidikan agama bila berlangsung lebih lama lagi. Sebab di sekolah umum, pendidikan agama sendiri hanya mendapat porsi sangat sedikit dibanding pelajaran lainnya.
Bermacam upaya untuk meningkatkan mutu madrasah dilakukan Depag. “ Kita terus mengucurkan bantuan untuk perbaikan fisik dan fasilitas madrasah, dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Tsanawiyah (MTs) hingga Aliyah (MA). Disamping itu guru-guru-nya pun kita kasih bantuan agar mutu dan
profesionalismenya meningkat,” tuturnya.
Ia mengakui, bantuan-bantuan itu belum cukup untuk mengembalikan peran dan posisi madrasah sebagai lembaga pendidikan agama. Menurutnya, semua perlu proses. Leksono yakin, bila madrasah dikembalikan ke pesantren, eksistensi madrasah akan bisa dipertahankan.
Menurut catatan, hingga saat ini di Tuban terdapat 187 MI, 87 MTs, dan 34 MA. Namun dari jumlah itu hanya 6 madrasah yang sudah berstatus negeri.(sudra)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar