Mitos selalu mewarnai sudut-sudut pemikiran masyarakat kita, hampir tiap wilayah di sudut negeri ini pasti tidak terlepas dari mitos, atau menurut kepercayaan kakek-kakek moyang kita dahulu. Kemarin saya baca di salah satu halaman Jawa Pos tentang mitos yang ada di desa Kasuran, yang terletak di Kec. Sayegan Sleman Jogjakarta. Menurut salah satu warga desa walaupun namanya desa Kasuran hampir dipastikan tidak ada penduduknya yang tidur diatas kasur. Bukan karena desa ini desa tertinggal namun karena adanya kepercayaan bahwa jika ada masyarakat yang tidur diatas kasur maka malapetaka akan menimpa orang tersebut. Menurut cerita yang berkembang di masyarakat larangan tidur dengan memakai kasur ini merupakan larangan dari Sunan Kalijogo yang kebetulan singgah di daerah Grogol dekat wilayah Kasuran.
Waktu itu menjelang shalat dhuhur. Ketika akan berwudu, dia tidak menemukan air.Lantas, Sunan Kalijaga menghantamkan tongkatnya ke tanah dan secara ajaib air keluar dari tanah. "Mata air tersebut. Sesudah salat, sang sunan merasa lelah dan akhirnya mampir di Dusun Kasuran. Di sana, dia meminta pada sesepuh Dusun Kasuran, Kiai dan Nyai Kasur, untuk menyediakan kasur untuk beristirahat sejenak. Setelah segar kembali, sunan berpesan pada Kiai dan Nyai Kasur agar menyuruh penduduknya untuk tidak bermalas-malasan, apalagi tidur di kasur. "Anak cucu saya jangan tidur di kasur. Bisa tidur di kasur kalau kesaktiannya sudah sesuai atau melebihi saya, kata Sunan Kalijaga, kemudian kata-kata ini menjadi semacam pamali bagi masyarakat desa Kasuran.
Komentar :
Cerita-cerita semisal ini sebenarnya cukup banyak beredar di tengah-tengah masyarakat, namun anehnya sampai saat sekarang hal-hal yang berbau mitos tersebut seakan dipelihara. tidak ada tokoh atau pun orang-orang semisal sejarawan atau ilmuwan yang meluruskan mitos tersebut.
Masalah tidak tidur di kasur adalah hal yang boleh-boleh saja, tetapi mengharamkan diri atau masyarakat untuk berkasur tentu hal ini menciderai rasa kemanusiaan itu sendiri, dan kalau kita boleh bertanya apakah benar Sunan Kalijogo pernah singgah di tempat itu ? adakah bukti ilmiahnya ?. Jika benar Sunan Kalijogo pernah singgah di tempat tersebut dan benar-benar melarang masyarakat untuk jangan tidur pakai kasur apa itu tidak sekedar pitutur yang disanepakan saja oleh kanjeng sunan seperti kebanyakan pitutur yang diberikan oleh kakek buyut kita dahulu? agar masyarakat tidak malas-malasan. ya begitulah yang namanya mitos memang tidak mengenal logika. Salam
Waktu itu menjelang shalat dhuhur. Ketika akan berwudu, dia tidak menemukan air.Lantas, Sunan Kalijaga menghantamkan tongkatnya ke tanah dan secara ajaib air keluar dari tanah. "Mata air tersebut. Sesudah salat, sang sunan merasa lelah dan akhirnya mampir di Dusun Kasuran. Di sana, dia meminta pada sesepuh Dusun Kasuran, Kiai dan Nyai Kasur, untuk menyediakan kasur untuk beristirahat sejenak. Setelah segar kembali, sunan berpesan pada Kiai dan Nyai Kasur agar menyuruh penduduknya untuk tidak bermalas-malasan, apalagi tidur di kasur. "Anak cucu saya jangan tidur di kasur. Bisa tidur di kasur kalau kesaktiannya sudah sesuai atau melebihi saya, kata Sunan Kalijaga, kemudian kata-kata ini menjadi semacam pamali bagi masyarakat desa Kasuran.
Komentar :
Cerita-cerita semisal ini sebenarnya cukup banyak beredar di tengah-tengah masyarakat, namun anehnya sampai saat sekarang hal-hal yang berbau mitos tersebut seakan dipelihara. tidak ada tokoh atau pun orang-orang semisal sejarawan atau ilmuwan yang meluruskan mitos tersebut.
Masalah tidak tidur di kasur adalah hal yang boleh-boleh saja, tetapi mengharamkan diri atau masyarakat untuk berkasur tentu hal ini menciderai rasa kemanusiaan itu sendiri, dan kalau kita boleh bertanya apakah benar Sunan Kalijogo pernah singgah di tempat itu ? adakah bukti ilmiahnya ?. Jika benar Sunan Kalijogo pernah singgah di tempat tersebut dan benar-benar melarang masyarakat untuk jangan tidur pakai kasur apa itu tidak sekedar pitutur yang disanepakan saja oleh kanjeng sunan seperti kebanyakan pitutur yang diberikan oleh kakek buyut kita dahulu? agar masyarakat tidak malas-malasan. ya begitulah yang namanya mitos memang tidak mengenal logika. Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar