Selasa, 21 Oktober 2025

Lesbumi PCNU Tuban Gelar Pameran Manuskrip, Arsip NU, dan Bursa Keris dalam Rangka HSN 2025

Lesbumi PCNU Tuban Gelar Pameran Manuskrip, Arsip NU, dan Bursa Keris dalam Rangka HSN 2025

Tuban – Dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PCNU Tuban menyelenggarakan kegiatan Pameran Manuskrip, Arsip NU, dan Bursa Keris bertajuk “Sirkus Kota: Membangun Wacana Independen dalam Kearifan Lokal dan Budaya Islam Nusantara.”

Kegiatan ini akan berlangsung pada 18–20 Oktober 2025 bertempat di depan Gedung Rektorat Kampus IAINU Tuban, Jalan Manunggal No. 11–12, Sukolilo, Tuban.

Pameran ini menjadi ruang perjumpaan antara karya, sejarah, dan warisan budaya yang hidup di tengah masyarakat, sekaligus menjadi bentuk apresiasi terhadap kekayaan intelektual dan spiritual Islam Nusantara. Melalui kegiatan ini, Lesbumi PCNU Tuban berupaya menghidupkan kembali semangat kemandirian wacana budaya yang berpijak pada nilai-nilai lokal dan tradisi pesantren.

Rangkaian kegiatan “Sirkus Kota” akan diisi dengan berbagai agenda menarik:

18 Oktober 2025: Malam Keakraban bersama Kadang Lesbumi Tuban dan masyarakat umum.

19 Oktober 2025: Pentas Seni Teater dan Baca Puisi oleh para seniman muda Tuban.

20 Oktober 2025: Macapatan bersama masyarakat adat Grabagan, dan Jagong Budaya dengan tema “Manuskrip Nusantara sebagai Sumber Pengetahuan: Menggali Nilai-Nilai Leluhur untuk Masa Depan”, menghadirkan dua narasumber: Diaz Nawaksara, kurator dan pakar aksara Nusantara, serta Kang Abdul Rosyid, budayawan Lesbumi Tuban

Ketua Lesbumi Tuban, Mas Hewod, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pameran artefak budaya dan pusaka, tetapi juga wadah refleksi tentang pentingnya merawat warisan literasi, naskah kuno, dan tradisi luhur masyarakat Nusantara.

“Melalui Sirkus Kota, kami ingin menunjukkan bahwa manuskrip, arsip, maupun keris bukan sekadar benda lama, tetapi jembatan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan peradaban kita,” ujar Seniman dari Rengel itu. 

Kegiatan ini terbuka untuk umum dan diharapkan dapat menjadi momentum memperkuat kesadaran budaya, mempererat solidaritas antarpegiat seni, serta meneguhkan semangat kebangsaan dan keislaman di bumi wali Tuban.