Sabtu, 04 September 2021

Mochi Secepat Ini Kau Pergi.

Mochi Secepat Ini Kau Pergi.
Oleh: Joyo Juwoto

Mochi seekor kucing mixdom berwarna coklat susu yang cukup lucu, dan menggemaskan. Mochi berada di keluarga kami setahun lebih, ia cukup menghibur dan ikut mewarnai kegembiraan hati kami sekeluarga. 

Semenjak kehadiran Mochi ada hal yang berubah di rumah kami. Awalnya pasukan tikus sering mengganggu di rumah, setelah mochi menjadi satpam terdepan, tikus-tikus itu kabur entah kemana.

Padahal kami sekeluarga waktu itu sempat mentertawakan Mochi, lha kucing sebesar itu kok tidak punya suara garang. Suaranya sangat lirih dan pelan sekali. Meong.

Naila, anak sulungku adalah yang punya keinginan mengadopsi kucing yang kami dapatkan via online. Kami mengambilnya di 30KM  dari rumah tempat tinggal kami.

Setelah beberapa bulan tinggal di keluarga kami, Mochi ketemu soulmatenya, ketemu jodohnya. Seekor kucing kampung yang cukup gagah berwarna putih, hitam, berpadu warna coklat.

Tidak seperti perkawinan ala kucing  yang biasa saya kenal, yang saling berkejaran di atas atap rumah, saling mengeong, mendengus cukup keras, dan menghebohkan seisi rumah. Mochi menjalani masa birahinya dengan cukup tenang dan khidmat, hingga kami tidak mengenali kalau Mochi ternyata sudah hamil.

Kami bahagia, anak-anak senang, Mochi akan segera melahirkan. Setelah beberapa waktu tibalah saatnya Mochi melahirkan. Alhamdulillah Mochi melahirkan 6 ekor anaknya yang lucu-lucu. Ada yang berwarna hitam penuh, coklat cerah, dan ada yang berwarna hitam bercampur putih. Menggemaskan sekali.

Mochi ini termasuk ibu yang baik dan perhatian kepada anak-anaknya. Ketika usia anak-anaknya sudah mulai mendekati masa bisa makan, Mochi sering pulang dengan membawa anakan tikus hasil berburunya. 

Nalurinya mengatakan bahwa anaknya sudah waktunya belajar makan sendiri. Tapi Mochi ini sangat sayang anaknya, dia masih rela dan mau menyusui walau anaknya sudah besar dan bisa makan sendiri. Saya jadi terharu melihat Mochi yang kelihatan kurus karena menyusui 6 anaknya yang seharusnya sudah disapih itu. 

Seiring berjalannya waktu, anak-anak Mochi makin hari makin besar, Otomatis di rumah kami sekarang ada 6 ekor kucing. Kami cukup kuwalahan. Akhirnya sesuai kesepakatan dengan anak-anak, 3 kucing akan kami hibahkan kepada orang lain.

Di rumah sekarang tinggal Mochi dan tiga anaknya. Oleh Naila, Nafa, dan Ninda, anak Mochi dipanggil Si Iyenk, Si Oyenk, dan Enthut alias Caca Marica. Mochi dan ketiga anaknya menjadi primadona di keluarga kami.

Seperti kehamilan di tahun pertama yang sunyi, tiba-tiba Mochi sudah hamil lagi. Ia mengandung anaknya untuk periode kedua. Tepat tanggal 17 Agustus 2021 Mochi melahirkan 5 ekor bayi yang lucu. Alhamdulillah tepat bertepatan dengan HUT RI Ke-76.

Masa kegembiraan itu tidak berlangsung lama, pagi tadi Mochi pulang ke rumah kondisinya kelihatan lemah. Ia ambruk di ruang tengah rumah kami. Anak-anaknya tidak tahu kalau ibunya hari ini telah tiada. 

Saya sudah mengusahan apa yang Saya bisa. Mochi Saya beri pertolongan dengan meminumkan air Kelapa muda. Ia muntah, badannya lemas. Kelihatannya racun telah merayap sampai di jantungnya. Mochi akhirnya pergi untuk selama-lamanya, meninggalkan anaknya yang baru berumur 2 mingguan. 

Terima kasih Mochi pernah hadir dan memberikan kegembiraan untuk kami, jangan khawatir kami akan mengurus anak-anakmu, dan mengantarkannya menjadi kucing yang lucu seperti dirimu dulu. Semoga. 😭😭

Bangilan, 04 September 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar