Selasa, 02 Februari 2021

Di Tengah Badai Hujan

Di Tengah Badai Hujan
Oleh: Joyo Juwoto

Bulan Januari tahun ini curah hujannya cukup tinggi. Hampir setiap hari hujan turun. Tidak heran jika di media sosial berseliweran status tentang banjir yang melanda wilayah mereka. Begitu juga di tempat saya, intensitas hujan cukup tinggi, beberapa minggu ini tiap sore hari pasti hujan. 

Pasca operasi katarak, besoknya bapak harus kontrol. Bapak operasi sore hari, besok paginya kain kasa yang menutupi mata beliau boleh dibuka di rumah. Setelah itu ditetesi obat yang telah diberikan oleh dokter. Sorenya langsung diminta kontrol untuk diperiksa kondisi mata beliau pasca operasi. Dokter Haryo buka praktik sore hari, jam 17.00 WIB hingga selesai.

Sore itu saya dan adik seperti biasa berangkat ke Bojonegoro untuk kontrol. Dari rumah mendung sudah bergelayut resah. Tinggal menunggu jatuhnya saja. Benar sebelum kami berangkat hujan turun dengan deras.

Karena jadwal telah ditentukan oleh dokter, walau hujan deras kami harus tetap berangkat. Toh kita naik mobil, walau nantinya banyak kendala yang harus dihadapi, khususnya saya yang harus ekstra keras melihat jalan raya dari balik kaca mobil yang pasti berembun dan buram. Maklum mobil tua, harus ekstra sabar. Sore itu bapak harus tetap berangkat kontrol untuk mengecek kondisi mata beliau pasca operasi  kemarin sore. Tidak boleh ditunda, ini sangat urgen. 

Dengan perlahan mobil berjalan menembus basah. Saya harus hati-hati karena jalan yang licin dan sesekali bertemu jalan berlubang. Di sepanjang perjalanan banyak titik-titik jalan raya yang tergenang air cukup dalam.

Hujan yang menerjang senja ini cukup mengganggu perjalanan kami. Jalan raya banyak yang  rusak diterjang air yang turun dari dataran yang lebih tinggi. 

Untungnya jika ada jalan yang tidak memungkinkan untuk dipakai sisipan dengan kendaraan dari arah yang berlawanan, ada saja yang membantu mengatur lalu lintas. Kita sebagai pengendara hanya butuh berempati memberikan  uang receh kepada mereka. Tidak pun mereka tidak masalah. 

Saya merasa terbantu dan senang dengan orang-orang yang bersukarela membantu mengatur lalu lintas tersebut. Insyallah amal mereka mendapatkan pahala di sisi Tuhan. Saat dulu ngaji Saya pernah mendengar, bahwa salah satu dari cabang iman adalah menyingkirkan duri dari jalan. Kebajikan ini bernilai pahala. 

Alhamdulillah Saya tentu juga bersyukur bahwa banjir yang terjadi di daerah Saya tidak begitu parah. Memang curah hujan bulan ini cukup tinggi, sehingga banjir melanda di mana-mana. Saya mengikuti berita di media sosial banjir telah menjadi bencana yang mengerikan di berbagai daerah. 

Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam setengah, perjalanan yang lebih lambat dari biasanya kami pun sampai di klinik dokter Haryo. Kebetulan sampai di klinik bapak langsung dipanggil untuk diperiksa. Dokter bertanya tentang kondisi mata bapak, kemudian mata beliau diperiksa dengan alat yang ada di situ. Kata dokter mata beliau masih bengkak, tapi perkembangan penglihatan beliau sudah bagus. Alhamdulillah.

Dokter selanjutnya meresepkan obat untuk diminum satu minggu ke depan. Setelah itu bapak harus kontrol lagi untuk perawatan dan pengobatan mata beliau agar lebih maksimal. (Joyo Juwoto) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar