Tidak salah jika Tuban dijuluki sebagai kota seribu goa, karena memang di wilayah Tuban banyak ditemukan goa, baik yang sudah dikelola pemerintah maupun pribadi atau bahkan yang dibiarkan begitu saja. Ada salah satu goa yang cukup unik dan menarik yang letaknya di dekat jalan raya Gedongombo Tuban. Walau saya sendiri sebenarnya sudah cukup lama mengetahui keberadaan goa yang ada pesantren di dalamnya tersebut namun baru kemarin (16/7/2012) saya menyempatkan diri mampir dan berkunjung ke ponpes perut bumi atau juga disebut sebagai ponpes Syekh Maulana Al-Magribi.
Pesantren ini dibangun oleh KH. Subhan Mubarok berdasarkan bisikan ghaib yang beliau terima. Awalnya lokasi tempat ditemukannya goa ini dipenuhi oleh sampah-sampah masyarakat sekitar. Menurut penuturan salah seorang badal Kyai berdirinya pondok pesantren perut bumi Syekh Al Magribi adalah tanggal 10 Muharrom sekitar tahun 2002 M. Dinamakan pesantren perut bumi karena letaknya memang berada di kedalaman tanah, tepatnya di dalam goa Gedongombo.
Menurut sang badal tadi gedongombo berarti tempat luas yang banyak dihuni oleh setan dan demit. Dulunya Gedongombo adalah sebuah pegunungan yang banyak dihuni oleh jin-jin jahat. Orang jawa bilang tempat wingit jalmo moro jalmo mati. Tempat keramat siapa yang datang pasti akan mati. Karena tempat tersebut tidak bisa dihuni oleh manusia Syekh Asy'ari atau Sunan Bejagung berunding dengan para wali agar bagaimana tempat tersebut bisa dihuni oleh bangsa manusia. Akhirnya mereka sepakat untuk mengundang sesepuh wali tanah Jawa yaitu Syekh Maulana Al Magribi untuk menumbali tempat angker itu. Oleh Sang Syekh gunung njugruk tersebut diinjak dan tenggelam ke dalam tanah kemudian terbentuklah goa.
Konon bekas telapak kaki Syekh Maulana Magribi masih hingga sekarang. Namun sayang saya belum sempat melihatnya sendiri. Selanjutnya goa bekas injakan kaki Syekh Maulana magribi inilah yang kemudian dibangun masjid dan diberi nama Masjid Ashabul kahfi.
Selain ada masjid Ashabul Kahfi yang unik, lorong-lorong goa pondok pesantren perut bumi ini banyak dihiasai kaligrafi-kaligrafi yang indah bahkan ada tulisan-tulisan yang menyerupai rajah. Saya sendiri tidak paham bacanya. Selain itu juga ada juga kaligrafi yang ditulis dengan huruf jawa. Jika anda penasaran boleh mencoba liburan akhir pekan anda untuk berkunjung ke sana.
Pesantren ini dibangun oleh KH. Subhan Mubarok berdasarkan bisikan ghaib yang beliau terima. Awalnya lokasi tempat ditemukannya goa ini dipenuhi oleh sampah-sampah masyarakat sekitar. Menurut penuturan salah seorang badal Kyai berdirinya pondok pesantren perut bumi Syekh Al Magribi adalah tanggal 10 Muharrom sekitar tahun 2002 M. Dinamakan pesantren perut bumi karena letaknya memang berada di kedalaman tanah, tepatnya di dalam goa Gedongombo.
Menurut sang badal tadi gedongombo berarti tempat luas yang banyak dihuni oleh setan dan demit. Dulunya Gedongombo adalah sebuah pegunungan yang banyak dihuni oleh jin-jin jahat. Orang jawa bilang tempat wingit jalmo moro jalmo mati. Tempat keramat siapa yang datang pasti akan mati. Karena tempat tersebut tidak bisa dihuni oleh manusia Syekh Asy'ari atau Sunan Bejagung berunding dengan para wali agar bagaimana tempat tersebut bisa dihuni oleh bangsa manusia. Akhirnya mereka sepakat untuk mengundang sesepuh wali tanah Jawa yaitu Syekh Maulana Al Magribi untuk menumbali tempat angker itu. Oleh Sang Syekh gunung njugruk tersebut diinjak dan tenggelam ke dalam tanah kemudian terbentuklah goa.
Konon bekas telapak kaki Syekh Maulana Magribi masih hingga sekarang. Namun sayang saya belum sempat melihatnya sendiri. Selanjutnya goa bekas injakan kaki Syekh Maulana magribi inilah yang kemudian dibangun masjid dan diberi nama Masjid Ashabul kahfi.
Selain ada masjid Ashabul Kahfi yang unik, lorong-lorong goa pondok pesantren perut bumi ini banyak dihiasai kaligrafi-kaligrafi yang indah bahkan ada tulisan-tulisan yang menyerupai rajah. Saya sendiri tidak paham bacanya. Selain itu juga ada juga kaligrafi yang ditulis dengan huruf jawa. Jika anda penasaran boleh mencoba liburan akhir pekan anda untuk berkunjung ke sana.
Salah satu kaligrafi didinding Ponpes perut bumi |
sungguh luar biasa... boleh ga ya saya minto no hp KH Subhan Al Mubarok, pemilik ponpes
BalasHapustrimakasih.
Ngapunten Pak Subhan dah dipun pundut dening Allah pak
BalasHapusAlhamdulillah saya sudah berkunjung ke ponpes ini kalau tidak salah sudah 3x, dan sudah pernah bertemu dg beliau KH Subhan.
BalasHapus