Jumat, 08 September 2017

Mengarungi Samudra Maya Dengan Perahu Layar Kertas

Mengarungi Samudra Maya Dengan Perahu Layar Kertas
Oleh : Joyo Juwoto


Tiap segala sesuatu di dunia ini memiliki samudera sendiri-sendiri. Agar kita tidak tenggelam di kedalaman samudera itu, maka kita harus mempersiapkan kendaraan yang sesuai, sebagai sarana untuk mengarungi samudera dengan kedalaman yang belum pernah kita jajaki, dan dengan amuk gelombang pasang yang besarnya dapat mengancam keselamatan kita.

Jika di dunia bumi yang kita tempati ini ada samudera dengan perahu-perahu dan kapal-kapal besar yang siap mengantarkan kita dengan selamat ke tujuan yang hendak kita tuju, maka di dunia maya pun ada samudera ilusi yang mana kita juga membutuhkan perahu dan kapal agar kita tidak celaka dan tenggelam di belantara samudera dunia maya.

Tidak semua yang di samudera itu baik, oleh karena itu kita harus memiliki pengetahuan mengenai perahu yang mampu membantu dan membawa kita untuk mencapai apa yang kita tuju. Jika sobat ingin selamat salah satu perahu samudera maya yang layak dan patut kita tumpangi adalah http://perahulayarkertas.web.id/.

Perahu kertas ini di nakhkodai oleh Mas Andhika Nur Afian, seorang yang telah mahir dan hafal seluk beluknya samudera, dan telah merasai seberapa asin kadar garam di lautan luas. Mas Andhika ini adalah seorang anak pesisir yang dibesarkan diantara hempasan badai dan gelombang yang menerjang. maka tak perlu sobat khawatir menitipkan asa di dalamnya. Nikmati setiap ruang-ruang dan labirin-labirin di perahu ini dengan nyaman dan aman, semoga sobat semua betah di dalamnya. Dan jangan lupa meninggalkan kesan maupun pesan untuk sohibnya.

Mengenai perahu kertas ini ada dua hal yang saya ingat. Pertama adalah puisinya Sapardi Djoko Damono yang sangat saya gemari, sejak saya membacanya dulu saat remaja, puisi itu berjudul “Perahu Kertas” dalam puisinya Sapardi menulis dengan indah :

Perahu Kertas

Waktu masih kanak-kanak kau membuat perahu
kertas dan kau layarkan di tepi kali; alirnya
sangat tenang, dan perahumu bergoyang menuju lautan.
...
Puisi Sapardi ini sangat menyentuh dan mengaduk perasaan kanak-kanak saya, yang memang juga senang bermain perahu-perahunan dari kertas, rasa emosi yang sentimentil itu terasa membahagiakan dan menentramkan. Ah perahu kertas.

          Selain mengingat puisi Sapardi yang kedua yang saya ingat dari perahu kertas adalah judul bukunya penulis Dewi Lestari yang juga difilmkan. Salah satu quote dari bukunya Dewi Lestari yang saya  sukai adalah :

“Karena hati tak perlu memilih, ia
selalu tahu kemana harus berlabuh” (Dewi Lesatari, Perahu Kertas)

Dan tentu sobat sudah tahu, kemana memilih perahu untuk mengantarkan sobat berlabuh dengan teduh dari kegarangan samudera maya yang tak terduga.
Ayo tarik dan angkat tali jangkarmu sobat, bentangkan layar dan mari arungi samudra maya dengan http://perahulayarkertas.web.id .


10 komentar:

  1. Samudera dunia maya memang tak terduga hrus pinter menyaring informasi.
    Dan blog. Mas Andhika terbukti bebas hoax

    BalasHapus
  2. Samudera dunia maya memang tak terduga hrus pinter menyaring informasi.
    Dan blog. Mas Andhika terbukti bebas hoax

    BalasHapus
  3. Mantap mbah joyo, juru arus ditengah gelombang literasi yang sedang tinggi untuk mbah joyo tetap semangat, dan matur sembah nuwun atas reviewnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Luar biasa Mas, blogger adalah bagian dari dunia literasi itu sendiri...ayo pancangkan layar blogger tuban....

      Hapus
  4. Wow, tulisannya benar2 sastra. Keren mas. *Gagal fokus

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe...semua tulisan adalah sastra mbak, apapun itu...karena sastra sendiri memiliki arti tulisan:)

      Hapus
  5. Wow, saya sangat hanyut oleh tulisan mbah joyo. Bahasanya sastrawan banget...
    #diamdiammengidolakanmbahjoyo

    BalasHapus
    Balasan
    1. diam-diam menghanyutkan, hanyut di kedalaman samudera kata...

      Hapus
  6. Samudera yang begitu luas dan dalam
    Terkandung berjuta keberkahan dan keindahan.
    Namun di balik itu semua, jangan sampai kita terlena dan akhirnya terhanyut di dalamnya.
    Nikmatilah indahnya samudera dengan berpegang pada tiang yang terpancang, dan mengikuti arus angin yang mengarahkan perahu layar kertas dalam mengarungi gelombang samudera.

    Waduhh.... Aku malah terhanyut dalam tulisan mbah Joyo. 😂😂😂

    BalasHapus