Senin, 27 Maret 2017

Padamnya Pelita Di Kota Bangilan

Jelang sepuluh hari dari kewafatan Abah Hasyim Muzadi, suasana berkabung di Bangilan masih terasa, kota kelahiran Abah Hasyim seakan terus mendendangkan tembang duka. Mendung duka belumlah sirna, dan langit-langit jiwa masih meneteskan air mata, bagai kilatan petir, kabar duka kembali terdengar. Dalam sebuah wall facebook, saya melihat sebuah tulisan yang membuat dada saya menjadi sesak seketika. 

"Innalillahi wa Inna Ilaihi Rajiun, telah berpulang KH. Musta'in Hasan Jatimulyo Kedungmulyo Bangilan Tuban. Pukul 01.30 WIB, Semoga Beliau Khusnul Khotimah."

Demikian sebuah tulisan yang dikirim oleh Ust. Mu'im Bekam Tuban, di sebuah group facebook. Kapundutnya Mbah Musta'in adalah kehilangan yang sangat mendalam bagi masyarakat Bangilan, bukan hanya masyrakatnya, namun juga Bangilan secara keseluruhan. Rumput-rumputnya, pohon-pohonnya, udaranya, airnya, buminya, langitnya, dan semuanya.

Kapundutnya orang alim adalah musibah terbesar yang dialami dunia, dalam sambutannya kemarin, KH. Nasiruddin Qodir dari Sendang Senori mengatakan, bahwa jika ada orang alim yang meninggal dunia, maka bumi ini retak, bumi ini berlubang, dan lubang itu tidak bisa digantikan kecuali ada orang alim atau generasi alim yang mampu menggantikannya.

Oleh karena itu, Mbah Nasir berpesan, "Jika kamu punya anak yang pintar, mbok yo dipondokkan, biar dikader menjadi ulama, menjadi orang yang alim, karena orang alim semisal mbah Yai Musta'in ini sudah sangat jarang sekali" Demikian salah satu pesan dari mbah Nasir saat memberikan mauidhohnya.

Tanggal 16 Maret 2017 Abah Hasyim Muzadi Kapundut, tepat sepuluh hari sesudahnya, yaitu tanggal 26 Maret 2017, Mbah Musta'in Hasan kapundut. Bumi Bangilan kembali kehilangan pilar dan pelitanya. Semoga beliau berdua, diampuni segala dosa-dosanya, diterima segala amal kebaikannya dan ditempatkan di sisi-Nya. Aamiin Ya Rabbal 'alamiin.

3 komentar:

  1. KH. Musta'in Hasan Jatimulyo Kedungmulyo Bangilan Tuban.

    mohon diralat, yang betul Almaghfurullah KH. Musta'in Senori, bukan KH. Mustaqim Hasan Kedung Mulyo Bangilan...
    Semoga beliau senantiasa diberi kesehatan dan panjang umur.
    Amin.

    Trims.

    BalasHapus