Senin, 02 Januari 2017

Geliat Literasi Di Bumi Wali, Lesehan Akhir Tahun 2016

Geliat Literasi Di Bumi Wali, Lesehan Akhir Tahun  2016
Oleh : Joyojuwoto

Kemajuan dalam bidang teknologi, informasi, dan komunikasi membawa efek yang positif dalam banyak bidang kehidupan. Terlebih dengan maraknya berbagai jejaring sosial yang bisa dimanfaatkan untuk mengkoneksikan antara satu pihak dengan pihak lain antara satu kelompok dengan kelompok yang lain dengan sangat cepat, efisien, mudah, dan juga murah. Hal ini tentu patut disyukuri bersama dan yang paling penting revolusi dalam dunia socmed ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk hal-hal yang bermanfaat, produktif dan juga konstruktif bagi segala aspek kehidupan bersama.

Tidak dapat dipungkiri bahwa maraknya jejaring sosial ini memantik reaksi yang baik bagi perkembangan dunia literasi di wilayah kabupaten Tuban. Komunitas-komunitas literasi mulai bermunculan, baik yang dulunya telah ada ataupun yang mulai bergeliatmelalui group Whatshap, facebook, BBM, dan lain sebagainya. Beberapa komunitas literasi di Tuban yang saya kenal diantaranya ada Komunitas Sastra Unirow (Kostra), Forum Lingkar Pena Tuban (FLP), Komunitas Langit Tuban, Gerakan Tuban Menulis (GTM), Sastra Malam Minggu, Serat Ratri, Komunitas Kali Kening, Blogger Tuban, RTIK Tuban dan  juga ada Ikatan Guru Indonesia (IGI) yang ternyata salah satu kegiatannya bergerak di dunia tulis menulis.


Hal ini tentu sangat membanggakan dan membahagiakan sekali, lorong-lorong sunyi dan , jalan-jalan sepi dunia literasi mulai mendapatkan tempat di hati masyarakat. Terlihat kegiatan literasi dan edukasi kepada masyarakat mulai tampak bergeliat. Tercatat dan terdokumentasikan dengan baik setiap Minggu pagi di area Car Free Day (CFD), FLP Tuban hampir selalu membuka bilik bacanya, kemudian ada Becak baca milik GTM yang sekarang menjadi lapak baca kegiatan rutin tadarus buku GTM, program dialog interaktif di radio Pradya Suara dari Serat ratri, Ngaji Literasi setiap dua Jumat sekali dari Kali Kening, dan masih banyak sekali kegiatan-kegiatan yang mendukung literasi di Bumi Wali.

Secara pribadi saya sangat salut dan senang dengan seluruh proses yang mendukung gerakan literasi di Tuban ini, saya berharap seluruh komunitas literasi di Tuban bisa saling sinergi membangun jaringan literasi untuk kemajuan peradapan masyarakat Tuban pada khususnya dan untuk Indonesia tercinta tentunya. Masyarakat yang berbudaya adalah masyarakat yang membaca, itu yang kemarin saya dengar dari Cak Sariban saat bincang santai di Pondok Pesantren An-Nidhomiyah Tuban dalam acara Lesehan Akhir Tahun yang digagas oleh Forum Lingkar Pena Tuban yang di ketuai oleh Bu Nafakhatin Nur.

Walau ide dan gagasan itu sangat mendadak namun Alhamdulillah disambut baik oleh sebagian besar komunitas literasi di Tuban. Ini adalah acara yang sangat luar biasa dan dahsyat. Di tempat yang dahsyat, Tuan rumahnya hebat, di datangi orang-orang yang hebat pula, semoga nanti melahirkan sesuatu yang terasa dan bermanfaat.

Para pegiat literasi berkumpul salah kenalan, saling cerita, sangat akrab walau baru saja bertemu muka. Saya senang sore itu bisa bertemu dengan Cak Sariban dewan pakarnya IGI, Cak Mujihadi kompor dan provokatornya IGI, Cak Jamal dosen dan budayawannya NU Tuban, teman-teman dari FLP Tuban Mbak Hidayati Nur, Mbak Nur Sholihah, dan mbak-mbak yang lain, lalu ada Mas Rizal dan Mas Wid dari Blogger Tuban, ketemu nama-nama beken di dunia kepenulisan Tuban, ada mas Nur Roziki, ada Mas Umar Afiq, ada Mas Toni dan yang mas-mas yang wow gitu namanya Mas Eko Rudi Sugiarto seniman dan juga seorang pelukis. Mas Eko saya baru saja kenal tapi terasa akrab, kayak sudah lama kenal di dunia ruh gitu, wajahnya sangat polos dan jujur banget. Kapan-kapan kalau ada waktu saya pengin juga dilukisnya, atau pengin minta tolong dibuatkan sketsa untuk cover buku saya, biar keren.

Acara di senja terakhir tahun 2016 itu sekali lagi saya katakan benar-benar luar biasa. Dialog Lesehan Akhir Tahun yang dipandu oleh Mbak Hidayati Nur berlangsung gayeng, santai, namun berisi. Saya sangat suka gaya bicaranya cak Sariban, kemudian cak Jamal dengan pikiran-pikiran gila dan nakalnya juga perlu kita sambut bersama, Cak Mujihadi dari IGI membawa proyek menulis yang patut untuk kita dukung dan kita kuatkan, dah ! pokoknya semuanya luar biasa.

Bincang Santai dan Lesehan Akhir Tahun untuk membicarakan geliat lietrasi kemarin adalah tonggak awal sebuah perubahan yang baik, saya berharap semoga tindak lanjut dari pertemuan itu bisa segera diwujudkan guna membangun masyarakat Bumi Wali Tuban yang berperadaban. Terima kasih untuk semua sahabat dan guru-guru yang hadir di pertemuan itu, terima kasih untuk tuan rumah, seluruh keluarga besar Ponpes An Nidhomiyah dan segenap panitia yang terlibat yang sudah gupuh, lungguh, dan suguh, semoga segala amal kebaikannya dibalas oleh Allah swt.


4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Maaf ya Pak Joyo Juwoto, saya itu bangga disapa sesuai dengan nama yang disematkan oleh bapak wiji saya. :)

    BalasHapus
  3. Mas Wid kuwi ora mung Blogger Tuban, dimana-mana ada :-D

    BalasHapus