Jumat, 28 Oktober 2016

Inilah Keuntungannya Jika Kamu Sakit

Inilah Keuntungannya Jika Kamu Sakit
Oleh : Joyojuwoto


Sakit adalah siklus wajar yang dialami oleh seseorang, hampir mayoritas manusia tertimpa yang namanya sakit, baik itu yang skalanya ringan mulai dari flu, sakit kepala, panas badan hingga mungkin yang berat seperti tumor ganas, kanker, diabetes dan lain sebagainya. Kondisi sakit yang menimpa seseorang pada hakekatnya adalah ujian yang diberikan oleh Allah swt kepada hamba-hambanya. Ketika kita tertimpa musibah berupa sakit hendaknya kita bersabar dan berikhtiar untuk meminta kesembuhan kepada Allah swt melalui pengobatan dan do’a.

Selain sebagai ujian sakit pada hakekatnya juga merupakan nikmat dari Allah swt dalam bentuk lain. Dengan sakit bisa jadi seseorang lebih selamat dan menjadi lebih baik dibanding kondisi sehatnya. Karena seorang hamba tidak pernah tahu rahasia di balik Allah memberikan rasa sakit kepadanya. Bagaimanapun kondisi seseorang yang terpenting ia bisa bersabar dan bersyukur serta berprasangka baik kepada-Nya.

Jadi yang terpenting bagi seorang hamba sebenarnya bukan saat sakit atau saat sehatnya ia, namun sampai di mana kondisi seorang hamba mampu mendekatkan dirinya kepada Allah swt.  Sebenarnya ada beberapa keuntungan yang dapat dipetik bagi seorang yang sakit, keuntungan itu diantaranya adalah :

1.   Terhapusnya dosa
Dalam surat Asy-Syura ayat 30 Allah swt berfirman :

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ (٣٠)

30. dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).

Ketika seseorang terkena musibah termasuk di dalamnya adalah sakit, maka Allah swt akan memaafkan sebagian besar dosa-dosa hamba, bukankah dengan dihapuskannya dosa-dosa di dunia maka Allah sebenarnya sedang memberikan anugerah yang tidak terkira di kehidupan seorang hamba asal ia bersabar dengan sakitnya dan tidak mengeluh dan berputus asa dari rahmat-Nya.

Dalam sebuah riwayat hadits juga dijelaskan, jika seorang hamba sedang sakit maka Allah memerintahkan kepada empat Malaikat untuk mendatanginya. Malaikat pertama bertugas mengambil kekuatannya sehingga ia lemah, Malaikat kedua mengambil rasa lezatnya makanan yang ia makan, Malaikat ketiga mengambil cahaya wajahnya, sedang Malaikat yang keempat bertugas mengambil dosa-dosanya. Jika seorang hamba telah sembuh dari sakitnya, maka Allah memerintahkan Malaikat-malaikat tadi untuk mengembalikan apa yang telah diambilnya kecuali malaikat yang keempat.

2.   Bukti Cinta Allah Kepada Hamba
Cinta Allah kepada seorang hamba tidak melulu diwujudkan dalam bentuk anugerah kenikmatan. Kadang bukti cinta Allah bisa berupa rasa sakit yang diberikan-Nya kepada hambanya. Nabi Ayub adalah seorang Nabi yang menjadi kekasih dan kecintaan Allah swt. Beliau diuji dengan derita dan sakit yang terus menerus menimpanya. Dalam sebuah hadits Rasulullah saw bersabda :

إن الله إذا أحبّ عبدا إبتلاه
Artinya : Jika Allah mencintai seorang hamba maka hamba itu akan diujinya.

Jadi ketika seorang mengalami sakit, maka berbaik sangkalah kepada Allah, bahwa Allah swt sedang benar-benar mencintainya.

3.   Sarana Instropeksi Diri
Seorang yang tertimpa suatu penyakit akan merasa ia sedang butuh kepada sesuatu. Lha perasaan butuh inilah yang menjadikan seseorang instropeksi diri. Ternyata dia bukanlah manusia super yang tidak membutuhkan orang lain. Perasaan super atau sombong karena dia tidak pernah sakit sangat berbahaya sekali. Seperti Fir’aun yang selama hidupnya tidak pernah merasakan sakit sehingga ia mendakwakan diri sebagai Tuhan.

Oleh karena itu rasa sakit yang diderita oleh seseorang harus bisa mendekatkan dirinya kepada Allah swt, dengan demikian sakitnya akan berpahala dan menjadikannya dicintai Tuhan.

4.   Allah mengangkat Derajad Orang yang Sakit
Dalam sebuah riwayat dari Ibnu Abbas Ra, beliau bertanya kepada seorang sahabatnya, “Maukah kamu saya tunjukkan seorang wanita penduduk surga ?, sahabatnya menjawab “Ya”. Lalu Ibn Abbas menceritakan, “Wanita tersebut adalah seorang wanita berkulit hitam yang dating kepada Rasulullah saw kemudian berkata : “Wahai Rasulullah saw, aku terkena penyakit ayan (epilepsy)  dan pakaianku tersingkap ketika penyakitku kambuh, maka doakanlah kesembuhan untukku wahai Rasulullah”,  kata wanita itu kepada Nabi. Kemudian Rasulullah saw menjawab : “Jika engkau mau bersabar maka bagimu surge, dan jika engkau mau akan aku doakan kesembuhan untukmu,”. Wanita tersebut menjawab, “Aku bersabar wahai Rasulullah, tapi pakaianku tersingkap ketika aku kambuh, maka doakan agar pakaianku tidak tersingkap,” maka Rasulullah mendo’akan untuknya. (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari riwayat hadits yang panjang di atas bisa kita ambil kesimpulan jika seseorang terkena sakit dan ia bersabar serta  ridho atas sakitnya maka Allah akan mengangkat derajad orang tersebut dan menempatkannya ke dalam surga-Nya. Amin.



*Joyojuwoto, lahir di Tuban, 16 Juli 1981, Anggota Komunitas Kali Kening; Santri dan Penulis buku “Jejak  Sang Rasul” bisa dihubungi di WA 085258611993

3 komentar: