Selasa, 06 September 2016

Ayo Sukseskan Gerakan Literasi Sekolah(GLS )

Ayo Sukseskan Gerakan Literasi Sekolah(GLS )
Joyojuwoto*

Gerakan Literasi  Sekolah atau disingkat GLS yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka menumbuhkan budaya literasi di sekolah layak mendapat sambutan dan tindaklanjut khususnya lembaga pendidikan baik dari tingkat SD/MI, MTs/SLTP, maupun tingkat MA/SLTA. Namun sayang sekali gerakan ini kelihatannya kurang menarik sehingga tidak menjadi isu yang menasional baik di media cetak maupun di media sosial. Jangankan menjadi headline atau menjadi viral di medsos, kemungkinan masih banyak sekolah-sekolah yang tidak tahu program ini.

Saya sendiri mengetahui GLS dari group WA Sahabat Pena Nusantara (SPN) yang saat itu Pak Hernowo Hasyim memaparkan mengenai Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang berfungsi memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 23 Tahun 2015.

Senada dengan itu, menarik sekali seperti yang dikatakan oleh tokoh pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara bahwasanya “Pendidikan adalah daya upaya untuk  memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita”. Dari paparan itu maka gerakan literasi sekolah perlu disosialisasikan dan tentunya yang terpenting dilaksanakan sesuai dengan amanat dari Permendikbud di atas.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal di bawah Kemendikbud maupun yang berada di bawah naungan Kemenag hendaknya bisa mensosialisasikan dan merealisasikan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) ini guna menjadikan seluruh warga di lembaga pendidikan tersebut menjadi masyarakat pembelajar sepanjang hayat, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW yang berbunyi “Udlubul ‘ilma minal mahdi ilal lahdi” (tuntutlah imu dari buaian hingga ke liang lahat). Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan dalam gerakan ini adalah membiasakan siswa untuk membaca buku nonpelajaran selama 15 menit sebelum pelajaran awal berlangsung. Kegiatan ini jika dilakukan secara terus menerus maka diharapkan siswa-siswi menjadi pelajar yang cinta membaca serta dapat meningkatkan ketrampilannya dalam dunia literasi.

Dunia literasi di sini tidak hanya menyangkut masalah dunia baca tulis tapi lebih dari itu literasi sebagaimana yang disebutkan dalam Deklarasi Praha pada tahun 2003 menyebutkan bahwa literasi juga mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga bermakna praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya (UNESCO, 2003).

Gerakan Literasi Sekolah tidak hanya melibatkan warga di lingkungan pendidikan saja namun orang tua juga menajdi sebagai salah satu komponen yang mendukung kesuksesan Gerakan Literasi Sekolah. Oleh karena itu mari bahu-membahu menyebarkan, dan mensosialisasikan serta mensukseskan Gerakan Literasi Sekolah di lingkungan kita masing-masing. Untuk lebih detailnya mengenai GLS ini silahkan download buku saku Gerakan Literasi sekolah berikut. Terima Kasih.

Unduh Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah.




*Joyojuwoto, lahir di Tuban, 16 Juli 1981, Anggota Komunitas Kali Kening; Santri dan Penulis buku “Jejak  Sang Rasul” yang tinggal di www.4bangilan.blogspot.com.

2 komentar: