الفراغ مفسدة
Artinya : “Kosong Itu Merusak”
Kalimat Mahfudhot di atas sangat singkat, mudah untuk dihafal dan sarat akan makna. “Kosong
itu merusak.” Hafalkan ! Namun untuk merealisasikan kata hikmah yang
singkat itu ternyata tidak semudah menghafalnya. Ibarat mantra kata hikmah itu
akan bereaksi bagi yang mengucapkan jika dibarengi dengan laku. Dan yang
terpenting dari sebuah ilmu memang di pengamalan bukan hanya sekedar teori
semata.
Jika
kita mampu mengistiqomahi kalimat itu, maka hidup kita akan produktif dan
selalu mengarah ke hal-hal yang baik. Hidup yang singkat ini jangan hanya
sekedar hidup saja, kita harus memaksimalkan potensi diri kita dengan cara
mengisinya dengan sesuatu yang bermanfaat baik bagi diri kita, keluarga,
lebih-lebih masyarakat luas pada umumnya.
Sebagai
seorang muslim wajib hukumnya untuk selalu mengisi waktu dengan hal-hal yang
positif. Dalam Al Qur’an sendiri Allah SWT menyuruh hamba-Nya agar selalu
melakukan aktivitas dengan tanpa mengenal jeda. Dalam surat Al Insyirah
dinyatakan “Faidza Faraghta Fanshab” artinya : “Maka apabila kamu telah selesai
dari satu urusan maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan lain”
Ayat
di atas sangat jelas sekali kita tidak boleh berhenti untuk beraktivitas, Allah
tidak bilang “Faidza Faraghta Fastarih Awwalan” (Jika telah selesai satu
urusan, beristirahatlah terlebih dahulu, santai-santailah dahulu,
tidur-tidurlah dahulu” Allah hanya bilang “Fanshab” kerjakan urusan lain. Tidak
ada kata istirahat, tidak ada kata berleha-leha. Istirahat itu kalau kita sudah
benar-benar yakin bahwa kaki kita telah menginjak di taman-taman firdaus.
Istirahat
itu bukan nganggur tanpa aktivitas, mbruwah, istirahat itu ganti pekerjaan,
kalau memang kita harus tidur untuk istirahat jadikanlah itu juga aktivitas
yang bernilai ibadah. Karena memang diri kita juga punya hak untuk istirahat.
Jadi istirahat bukan hanya sekedar tidur-tiduran karena malas, istirahat karena
memang diri ini, tubuh ini butuh istirahat untuk nantinya lebih Fanshab lagi.
Jangan
pernah ada kekosongan dalam diri kamu, dalam hari-hari kamu, dalam angan-angan
kamu, karena memang kekosongan itu merusak. Kekosongan itu akan membinasakanmu,
akan menghancurkan masa depanmu. Kosong akalnya, kosong hatinya, kosong jiwanya
itu semuanya adalah pangkal dari kehancuran hidup.
Dalam
bukunya “Al Waqtu Fi Hayatil Muslim” Dr. Yusuf Qordhowi mengatakan : “Orang
yang melewati satu hari dalam hidupnya tanpa ada suatu hak yang ia tunaikan,
atau suatu fardhu yang ia lakukan, atau kemuliaan yang ia wariskan, atau
kebaikan yang ia tanamkan, atau ilmu yang ia dapatkan, maka ia telah durhaka
kepada harinya dan menganiaya terhadap dirinya”
Lihatkah
apa yang dikatakan oleh Dr, Yusuf Qordhowi, kita tidak boleh membiarkan hidup
kita kosong tanpa makna. Jangan sampai kita melewati hari dengan kekosongan
tanpa amal kebaikan sedikitpun. Karena kekosongan itu akan merusak kehidupan
kamu. Dalam sebuah hadits Rosulullah SAW bersabda :
نعمتان مغبون فيهما كثير من النّاس
الصحّة والفراغ
Artinya
: “Ada dua kenikmatan yang sering membuat banyak manusia tertipu, nikmat itu
adalah sehat dan waktu luang” (al hadits)
Dalam
hadits ini kekosongan tanpa aktivitas amal kebaikan adalah perbuatan yang
tercela, karena kekosongan itu telah menipu diri manusia. Oleh karena itu
sebisa mungkin kita isi detik demi detik, menit demi menit untuk hl-hal yang
positif dan bermanfaat. Saya jadi ingat dawuhnya Abah Yai Moehaimin Tamam “Nak
!!! Jangan kosong, karena kosong itu merusak. Joyojuwoto
Tidur pun adalah aktivitas utk memulihkan tubuh supaya kuat beribadah :-)
BalasHapusAbot bahasanne Pak Joyo niki..
hehe...ampun dibahas mas kersane mboten abot
BalasHapus