Hijrahnya
Rosulullah SAW ke Madinah
Dalam proses Dakwah Islam
Rosulullah SAW pernah dua kali berhijrah, yang pertama adalah hijrah ke Thaif
yang terjadi pada tahun ke 10 kenabian. Karena di Thaif Rosulullah SAW tidak
mendapatkan sambutan yang baik bahkan beliau diusir dari kota itu maka Rosulullah SAW kembali ke
Makkah. Selanjutnya pada tahun ke 11 kenabian Rosulullah SAW menemui kabilah
Haji dari sebuah kota yang dikenal dengan sebutan kota Madinah dari kota inilah
dakwah Rosulullah SAW diterima dengan baik oleh kabilah Khazraj dan Aus.
Pada tahun-tahun berikutnya yaitu
tahun ke 12 dan tahun Ke 13 kenabian, masyarakat Madinah telah memberikan
baitnya kepada Rosulullah dan mengajak agar beliau hijrah dari Makkah ke
Yatsrib. Akhirnya secara perlahan umat Islam Makkah pergi meninggalkan kampung
halamannya untuk hijrah ke kota Yatsrib.
Menurut imam al-Bukhori yang
pertama kali hijrah ke Madinah adalah Mush’ab bin Umair dan Abdullah ibn Umi
Maktum, sedang menurut Ibnu Hajar yang pertama kali hijrah adalah Abu Salamah
ibn Abdil Asad. Sebenarnya perbedaan ini terletak pada makna dan nilai dari
hijrah itu sendiri. Menurut ibnu Hajar Abu Salamah berangkat hijrah bukan dalam
rangka menetap di sana, sedang Mush’ab hijrah dan kemudian menetap di Madinah
untuk mengajarkan ajaran Islam kepada masyarakat.
Adapun faktor-faktor yang
menyebabkan Rosulullah SAW mengajak umat Islam untuk hijrah ke Madinah adalah :
1. Cobaan dan tekanan yang kuat dari kafir Quraiys
2. Adanya jaminan keamanan dan perlindungan bagi kelangsungan
dakwah Islam
3. Kaum Kafir Quraiys selalu mendustakan ajaran Islam
4. Kekhawatiran akan terjadinya petaka bagi agama
5. Diizinkannya umat Islam untuk berperang
Faktor-faktor di atas itulah yang
menjadi alasan bagi umat Islam untuk segera meninggalkan Makkah menuju Madinah,
selain faktor perintah dari Allah SWT tentunya.
Dalam sebuah hadits Rosulullah
SAW mengabarkan bahwa umat Islam yang tertindas dan tanpa pelindung di Makkah
akan mendapatkan saudara dan pelindung di kota Madinah sebagaimana yang beliau
sabdakan :
انَّ
اللهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ جَعَلَ لَكُمْ اِخْوَانًا وَدَارًا تَأْمَنُوْنَ بِهَا
“Sesungguhnya
Allah telah menyediakan buat kamu saudara (pelindung) dan tempat hijrah yang
aman (Yatsrib).”
Banyak sekali keterangan maupun
hadits yang menjelaskan keutamaan hijrah diantaranya yang disebutkan oleh Rosulullah
SAW ketika beliau ditanya oleh seorang Badui mengenai hijrah, maka beliau
menjawab : “Hal ini karena Islam tidak akan tegak berdiri kecuali setelah
memiliki sebuah negara sendiri yang berdaulat. Sementara itu suatu negara akan
berdiri tanpa adanya tanah, wilayah, dan penduduk yang mau mentaati dan
mematuhi perintah pemimpinnya.
Begitu pentingnya proses hijrah
ini hingga Amirul Mukminin Umar bin Khattab menjadikan peristiwa hijrahnya Nabi
Muhammad SAW sebagai awal kalender Islam. Peristiwa hijrah menjadi tonggak
kebangkitan dan kejayaan umat Islam pada fase-fase selanjutnya, tanpa hijrah
mungkin umat Islam akan terus terkungkung dalam belenggu penindasan dan
penganiayaan kafir Quraiys di Makkah hingga ajaran Islam tidak bisa berkembang
luas, bahkan mungkin akan mati di negerinya sendiri.
Oleh karena itu sebagai seorang
muslim mari menjadikan momentum hijrah sebagai kebangkitan dan kejayaan umat,
hijrah dari kebodohan menuju cahaya ilmu, hijrah dari kemaksiatan menuju
ketaatan, karena hijrah bukan hanya sekedar
berpindah tempat namun hijrah juga berkonotasi perpindahan dari
kungkungan belenggu nafsu menuju kemerdekaan berfikir dan beramal buat kebaikan
bersama. Sekian. Joyojuwoto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar