Minggu, 27 Maret 2016

Ayo berkunjung ke Perpustakaan !

Ayo berkunjung ke Perpustakaan !

Perpustakaan adalah jantung dari sebuah peradaban, masyarakat yang maju berbudaya dan beradab bisa dilihat dari simbol perpustakaannya. Lihatlah negara-negara yang maju tentu memiliki perpustakaan yang hebat, kota-kota yang berperadapan selalu menyediakan dirinya dengan perpustakaan yang memadai. Lihatlah dulu peradaban Islam di Bahgdad.

Kala itu Bahgdad sebagai mercusuar peradapan dunia melengkapi dirinya dengan perpustakaan Baitul Hikmah yang menyimpan ribuan bahkan jutaan buku di dalamnya. Baitul Hikmah tidak hanya sekedar sebagai tempat menyimpan buku, namun kegiatan ilmiah juga berlangsung sangat dinamis. Bahkan di era zaman peradapan kuno di dunia juga telah ditemukan catatan mengenai sebuah perpustakaan besar era peradapan Meshopotamia di lembah sungai Eufrat dan Tigris. Begitu juga di Mesir, Yunani Kuno, dan Romawi.

Saya berharap kelak di setiap desa, disetiap kecamatan terdapat perpustakaan yang representatif yang dapat diakses oleh masyarakat. Pemerintah bisa menganggarkan dana guna membangun perpustakaan di setiap balai desa atau kantor kecamatan. Selain itu kampanye membaca dan budaya literasi perlu dibangun agar masyarakat cinta buku, cinta ilmu sehingga masyarakat semakin maju.


Budaya cinta membaca sebenarnya bisa kita bangun dari rumah kita semenjak dini, seyogyanya orang tua punya kepedulian terhadap budaya membaca khususnya menanamkan semenjak dini kepada anak-anak. Seperti membuat perpustakaan keluarga, memberikan oleh-oleh buku kepada anaknya, membacakan dongeng sebelum tidur, dan sekali-kali meluangkan waktu berkunjung ke perpustakaan bersama keluarga, dan hal-hal lain yang tentu bisa menunjang kecintaan anak terhadap buku.

Perpustakaan jika baik dan dikelola dengan baik tentu akan mengundang minat baca masyarakat, semisal dilengkapi sarana bermain, tempat duduk yang nyaman,  atau bahkan seperti Taman Baca Masyarakat yang ada di Bakalan Singgahan milik Bu Muawanah dilengkapi dengan taman satwa. Ini tentu menarik minat anak untuk berkunjung ke perpustakaan. Biaya yang dibutuhkan untuk sebuah perpustakaan yang terintegrasi dengan taman bermain dan taman satwa membutuhkan dana yang besar, namun sesuatu yang besar tentu juga harus diraih dengan hal-hal yang besar pula.

Saya merasa bersyukur dan berterima kasih kepada beliau yang mendedikasikan baktinya untuk mencerdaskan anak bangsa dengan adanya taman baca yang beliau kelola. Semoga ini menjadi amal baiknya yang akan memberikan manfaat untuk masyarakat sekitar khususnya dan untuk Indonesia tercinta pada umumnya.

Saya punya harapan perpustakaan kelak mendapat perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat tentunya agar perpustakaan menjadi semacam jujugan warga masyarakat agar dapat dijadikan sebagai ajang silaturrahmi, ajang rekreasi, dan ajang menuntut ilmu tentunya.

Ayo teman-teman yang berada di garis lingkar Singgahan, Senori, Bangilan meluangkan akhir pekannya bersama keluarga mengunjungi perpustakaan.  Joyojuwoto

3 komentar:

  1. Kalau sy suka baca karena terpaksa pak hehe... Dulu pas sy kuliah susah tidur, tapi pas baca buku kok langsung ngantuk, jdinya sejak saat itu sy suka baca sebelum tidur. Nggak terasa udah penuh aja lemari sama buku2 :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe...enggih mas, kpn2 kalau pulang pengin ketemuan kai
      lih panjenengan, pengin belajar dari njenengan :)

      Hapus
  2. Catatan yang menarik. Membaca adalah salah satu kunci kemajuan hidup.

    BalasHapus