Rabu, 05 November 2014

Wahyu Cakraningrat

Wahyu Cakraningrat Raja Suyudana menyuruh Lesmana Mandrakumara mencari Wahyu cakraningrat. Lesmana Mandrakumara pergi ke hutan Krendawahana, para prajurit mengawalnya, dipimpin oleh Patih Sengkuni, Kartamarma, Citraksa dan Citraksi. Batari Durga datang di Kerajaan Tunggul Malaya, emnyuruh agar raja Dewasrani bersemedi di Hutan Krendawahana. Dikatakannya sang Hyang Guru hendak m,enurunkan wahyu kerajaan. Dewasrani menurut perintah sang batari, lalu berangkat, dikawal Jaramaya dan Rinumaya. Lesmana Mandrakumara bertemu Dewasrani . Karena sama tujuan terjadilah perang. Tetapi masing-masing menyimpang jalan. Prabu Kresna menyuruh samba supaya pergi ke hutan Krendawahana mencari wahyu . Samba menunjung perintah Prabu Kresna , lalu berangkat, diiringi Patih Udawa. Angkawijaya dan gatotkaca menghadap Begawan Abiaysa di wukir Ratawu, sang Begawan memberitahu bahwa dewa akan menurunkan wahyu. Angkawijaya dan Gatotkaca disuruh disuruh mencarinya. Mereka berdua berangkat , para panakawan mengawalnya. Ditengah hutan bertemu raksasa dari Tunggul Malaya. Terjadilah perang , prajurit raksasa habis binasa. Sang Hyang Guru dihadap para dewa, Sang Hyang menyuruh agar Batara Cakraningrat turun ke dunia bersama Batari Widayat. Batara Cakraningrat agar merasuk kepada Angkawijaya , barati Widayat merasuk kepada Barati Utari. Batara Cakraningrat dan Batari Utari menjungjung perintah Sang Hyang Guru. Dewasrani menerima laporan bahwa para prajurit raksasa mati dibunuh Angkawijaya. Dewasrani marah, lalu akan mencari Angkawijaya. Batara cakraningrat bertemu Samba, dan bertanya maksud kedatangan Samba di Hutan. Samba menjawab, bahwa ia mencari wahyu. Batara Cakraningrat memberi saran, agar tidak mendekat perempuan selama empat puluh hari. Samba menurut saran batara Cakraningrat, tetapi ketika bertemu Batari Widayat samba jatuh cinta. Batari Widayat menolak . Tiba-tiba Batara Cakraningrat datang dan berkata, bahwa wahyu tidak mau masuk pada oranges eperti Samba. Kemudia telpak tangan Samba dirajah Batara Cakraningrat lalu disuruh kembali ke Dwarawati. Samba bertemu dengan prajurit Kuarwa, Samba dikira telah memperolah wahyu cakraningrat, maka mereka meminta wahyu itu, terjadilah perang. Korawa kalah, lalu lapor kepada Suyudana. Batara Cakraningrat memasuki Angkawijaya, batari Widayat ke Wirata, mencari Utari. Raja Dewasrani bersama prajurit datang hendak merebut wahyu. Gatotkaca melawan, prajurit Dewasrani lari ketakutan. Lesmana Mandrakumara bersama Sengkuni datang di Astina seraya menangis. Sengkuni berkata, bahwa wahyu direbut oleh Samba, Suyudana marah, Pendeta Durna menyarankan agar Adipati Karna ke Amarta, minta wahyu, sebab keluarga Dwarawati dan Pandawa berkumpul di Amarta. Angkawijaya dan Panakawan datang di Amarta disusul kedatangan Samba. Samba berkata, bahawa tidak bisa memperoleh wahyu . Kemudian Hyang Narada datang memberitahu bahwa Angkawijaya telah memperoleh wahyu, kelah keturunannya akan menjadi raja. Narada kembali ke kahyangan. Adipati Karna dan prajurut Kurawa mengamuk. Arjuna datang melawan Karna. Arjuna datang melawan Karna, Werkudara mengamuk, prajurit Kurawa lari ketakutan . Keluarga Pandawa dan Dwarawati pesta besar atas karunia wahyu cakraningrat yang diperoleh oleh Angkawijaya.

1 komentar: