Senin, 03 Maret 2014

Brajadenta-Brajamusti

Brajadenta - Brajamusti Prabu duryodana dan para punggawa kurawa sedang bertemu di dampar agung negara hastina. Mereka membicarakan krisis yang menimpa pringgondani. Karena brajadenta ga mau menyerahkan kursi kepada prabo anom gatotkaca. Duryodana melihat hal ini sebagai peluang. Hal ini diamini oleh resi drona dan patih sengkuni. Maka diutuslah patih sengkuni dan resi drona untuk bertamu ke brajadenta. Maka berangkatlah utusan hastina menemui brajadenta. Dikediaman brajadenta para utusan hastina diterima. Drona menceritakan bagaimana perang dengan ayah pandawa menewaskan prabu tremboko ayah dari brajadenta. Kemudian ditambah cerita patih sengkuni tentang werkudoro yang membunuh kakak mereka tertua arimba. Dan memanas manasi bahwa arimbi malah membelot menikah dengan werkudoro. Karena dipanasi brajadenta tambah marah dan bersumpah merebut tahta pringgandani. Di pringgandani prabu anom gatotkaca menghadapi para pamanya. Ada brajamusti dan kala bendana. Prabu anom menanyakan kenapa brajadenta pamanya ga pernah sowan. Karena dianggap aneh maka gatotkaca mengutus dua pamanya brajamusti dan kala bendana mengunjungi kediaman brajadenta. Apalagi telah santer beredar kabar bahwa brajadenta akan mengkudeta gatotkaca dari kursi raja pringgondani. Erangkatlah dua utusan tadi ke kediaman brajadenta. Mereka kaget melihat adanya rombongan dari kerajaan hastina sudah ada disana. Mereka masuk lalu menyampaikan pesan kedatanganya adalah karena diutus gatotkaca. Untuk melihat kabar brajadenta apakah sakit kenapa kok ga pernah sowan ke sitihinggil keraton pringgondani. Brajadenta marah besar dan mengatakan dengan lantang bahwa dia akan merebut kedaton dari tangan gatotkaca. Brajamusti dan kala bendana berusaha mengingatkan brajadenta. Bahwa dia sudah dipengaruhi oleh drona dan sengkuni. Tapi brajadenta tak mau peduli dan menyuruh kedua adiknya itu kembali membawa surat tantangan. Maka keluarlah brajamusti dan kala bendana dan diikuti oleh bala tentara hastina. Bala tentara hastina disuruh untuk membunuh kedua utusan tapi mereka dikalahkan dengan mudah oleh brajamusti. Dan segera mereka kembali ke kedaton pringgondani. Mereka mengatakan apa yang mereka dengar langsung dari brajadenta kepada prabu anom gatotkaca. Gatotkaca menjadi resah dan merasa rikuh berhadapan dengan paman sendiri. Sementara bala tentara brajadenta bersiap menuju ke istana pringgandani. Ketika pasukan brajadenta sampai terjadi pertempuran. Brajadenta sakti luar biasa sehingga hampir semua mereka yang membela gatotkaca dikalahkan. Sampai sampai gatotkaca sendiri maju dan dikalahkan oleh brajadenta. Kemudian gatotkaca mundur dan ebrkeluh kesah kepada pamanya brajamusti. Paman saya dikalahkan dan kerajaan direbut. Bagaimana baiknya?. Brajamusti berkata...masalah bisa beres jika tuan raja mengorbankan satu pilar kerajaan. Gatotkaca mengira pilar yg dimaksud adalah bener bener pilar bangunan keraton. Maka dia mensetujui saja perkataan pamanya. Tiba tiba brajamusti berkata bahwa brajadenta bisa mati asal bertarung sampai sama sama mati melawan dirinya. Lalu brajamusti pamit dan melawan brajadenta. Pertarungan sangat seru. Keduanya seimbang. Dan ahirnya sama sama mati tertusuk keris pusaka masing masing. Gatotkaca menangisi mayat kedua pamanya. Lama lama mayat itu mengecil lalu masuk ke dalam tangan kanan dan kiri gatotkaca menjadi sebuah keilmuan. Dan keilmuan itu dikenal dnegan keilmuan brajadenta dan brajamusti. Sementara sisa pasukan pemberontak dan hastina dipukul mundur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar