Selasa, 11 Desember 2012

Kerja Kerja Kerja


Pak DIS
"Tahun 2012 Kerja Kerja Kerja".
begitu tadi sekilas saya baca di kantor PLN yang berada di Sadang Jatirogo. Kata-kata tersebut adalah semboyan dari Pak DIS, panggilan akrab Dahlan Iskan yang sekarang menjadi menteri BUMN. Beliau selalu menggembar=gemborkan tentang kerja keras dan usaha yang maksimal. Dari kata-kata tersebut saya jadi ingat sebuah Qoul yang berbunyi :

كلّ كلام لا ينبنى عليه العمل فلخوض فيه خوض فيما نُهِن عنه شرعا

"Setiap ucapan yang tak menghasilkan amal, maka menyibukkan diri di dalamnya adalah sama dengan menggeluti kerja terlarang dalam syara'"


Allahu Akbar...ini adalah sebuah Qoul yang sungguh luar biasa. Seorang muslim memang sudah seharusnya melakukan hal-hal yang positif dalam kehidupannya sehari-hari. Beramal yang membawa manfaat buat dirinya dan orang lain. Karena nilai seseorang ditentukan seberapa banyak ia memberikan manfaat untuk orang lain. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain. Oleh karena itu mari bersama terus bersinergi dalam kebaikan, mari bersama mengorbit bersama orang-orang sholeh dan yang selalu beramal dan menggeluti hal-hal yang bermanfaat. Waktu di dunia ini sangat berharga sekali jangan sampai kita sia-siakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. 

Bukankah masih kita ingat bahwa seorang muslim itu ibarat "RUHBAANUN FIL LAYAAL, WA FURSAANUN FIN NAHAAR" seorang muslim ibarat seorang Rahib yang tekun ibadah di malam hari, sedang jika datang siang bersemangat bagai kuda di tengah peperangan. 

Sekali lagi waktu, waktu, dan waktu sangatlah berharga. Bahkan Imam Syafi'i pernah mengatakan : "Seandainya Allah tak menurunkan ayat selain surat Al’Ashr, niscaya itu saja sudah cukup buat manusia”. Jadi jangan sampai waktu kita buang sia-sia dengan banyak omongan yang tidak ada manfaatnya. Karena sebagaimana Qoul diatas bahwa orang yang hanya sibuk berbicara tanpa dibarengi dengan amal ibarat menggeluti kerja yang terlarang dalam syara'.

Wahai dirهku masihkah engkau akan berleha-leha di dunia ini ?



2 komentar:

  1. yg masih bergelut dg pekerjaan sendiri, yg notabenya untuk diri sendiri, tanpa ada manfaat buat orang lain, bagaimana solusinya?

    BalasHapus