Minggu, 30 September 2012

Workshop TIK dan Sinergi Dakwah Pesantren

Pesantren adalah salah satu benteng moral terdepan generasi bangsa. Sudah selayaknya pesantren mampu mengakomodir dan menjawab gempita zaman yang semakin menggila. Untuk itulah Workshop TIK Masuk Pesantren ada untuk kita semua. Menurut  yang dilansir data sosialbakers.com bahwa pengguna IT masyarakat Indonesia cukup fantastis yaitu sekitar 43,06 juta orang. Kalau di ranking nomer 3 sedunia setelah Amerika dan India. Untuk itu guna mengantisipasi dampak negatif dari penggunaan media sosial maupun internet secara keseluruhan santri harus tampil di kancah euforia penggunaan media yang luar biasa tersebut.

Dakwah cyber di era sekarang sangat menjanjikan dan efektif. Bagaimana tidak pesantren sebagai tempat produksi khasanah keilmuan Islam belum tentu mampu menjangkau jumlah yang sedemikian besar. Apalagi juga tidak semua orang akrab dengan pesantren itu sendiri. Dengan adanya workshop TIK Masuk Pesantren ini diharapkan santri-santri yang dilatih IT mampu menggunakan media internet. Sehinggga khasanah keilmuan Islam tersebut bisa di share dan dibagi kesemua pengguna internet. 

Perubahan yang diawali dari media internet tidak main-main dan sungguh luar biasa sekali dampaknya. Ini bisa kita dampak negatif yang ditimbulkan oleh film Innocent Of Muslim (IOM) hampir diseluruh dunia Islam memprotes dan mengecam film tersebut. Bayangkan jika saja internet yang mampu dinikmati oleh sebagian  besar penduduk dunia itu kita pergunakan untuk propaganda yang baik dan mendidik tentu kita mampu mengendalikan dunia tersebut bukan. ?

Untuk itu mari para santri, khususnya yang mengikuti workshop TIK masuk pesantren ini bersinergi bersama menggunakan media internet ini sebagai media dakwah Islam ke seluruh simpul jari-jari pengguna internet di seluruh dunia dengan cara banyak menulis dan menshare sesuatu yang bermanfaat dan berbau pesantren. 

Taruhlah jika setiap santri yang mengikuti workshop ini yang jumlahnya tidak kurang dari 60 peserta masing-masing mengirim satu pesan agama ke dalam blognya masing-masing, ya dalam satu minggu satu kali misalnya maka dipastikan kita akan mendapatkan artikel agama sejumlah tidak kurang dari 240 buah artikel dalam satu bulannya. Jumlah yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya kan. ?

Belum lagi jika para peserta workshop telah menguasai streaming, yang kemudian merekam pengajian di pesantren kemudian diunggah di internet maka dapat kita bayangkan berapa file-file pengajian yang dapat kita sumbangkan buat dunia guna menghalau file-file yang tidak berfaedah. Minimal file-file tersebut dapat dinikmati oleh alumni pesantren yang telah tersebar di penjuru dunia yang tentu jumlahnya juga sudah luar biasa banyaknya

Begitulah sekilas sinergi Teknologi Informasi terhadap dakwah pesantren yang telah menjadi sebuah keniscayaan dakwah di era cyber ini. Sekian. JWT

Tiga Hari Bersama dalam Kebersamaan di Langitan

Tak terasa hari ini adalah hari ketiga workshop TIK masuk pesantren. Hitam putih, pahit manis, mata merah mengantuk, senyum, tawa, haus, lapar, makan senampan bersama telah kita rasakan. begitulah memang hidup penuh dinamika dan hampir selalu berpasang-pasangan. Kita lah yang harus memilih dan memilahnya dan kita juga yang akan mengapresiasikan hidup itu sendiri sesuai dengan cara pandang kita. Semoga segala sesuatunya kita pandang dari segi baiknya dan dari segi manfaatnya agar kita bisa mengambil hikmah dari semua yang telah kita lalui bersama.

Kawan-kawan, para shobat dan ashab dalam lingkar sedulur Majelis Muwasholah Baina Ulama-il Muslimin dari pesantren-pesantren di wilayah Kabupaten Tuban, Bojonegoro, Lamongan, dan Gresik terima kasih dan senang rasanya bisa bertemu dan berkenalan dengan antum semua. Semoga pertemuan ini membawa manfaat dan berkah skita erta menambah akrabnya hubungan kita dan semoga ilmu yang telah di share oleh para Relawan TIK yang digawangi oleh Mas Novi yang full semangat dan senior-senior dari Universitas Pembangunan Nasional Surabaya dapat kita manfaatkan bersama guna menapaki dan membekali diri di era cyber ini. Tidak lupa juga mari kita ucapkan terima kasih yang mendalam kepada pihak Telkom yang telah memfasiltasi acara workshop ini.

Dan tentunya kita juga harus berterima kasih ngaturaken sembah suwun dumateng pengasuh pondok pesantren Langitan Tuban Romo Yai K.H. Abdullah Habib Al Faqih dan segenap Kang-kang santrri Langitan yang dengan penuh keikhlasannya telah menyediakan tempat dan segala sesuatunya demi suksesnya acara workshop ini. Dan sebuah kehormatan besar bagi saya tentunya, bahwa inilah sejarah dalam hidup saya dapat nyantri di Langitan walau hanya sebentar. 

Demikian yang mungkin dapat saya bagikan buat teman-teman semua. Salam Paseduluran dariku "Santri ASSALAM Bangilan Tuban" JWT

Sabtu, 29 September 2012

Sang Gus dari Turi Lamongan


Tentang Gus Hafidh

Saya Gus Hafidh, seorang pekerja sosial yang lahir dan sampai hari ini tinggal dan menjadi guru Madrasah di desa. Alhamdulillah, semangat muda, ikhlas bergerak ajak kaitkan persaudaraan seluruh ummat manusia. Salam hangat dan jabat erat ! Bismillah !

Gus Hafidh seorang PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) yang tinggal didesa dengan satu tekad menggalang persaudaraan seluruh insan didunia untuk menggalang kebahagiaan dunia akhirat sebagai bukti insan mulia makhluq Allah Tuhan Yang Maha Mengasihi makhluqNya.

Itulah sekilas tentang Gus Hafidh yang saya copas dari profil beliau di jejaring sosial facebook. Beliau adalah seorang aktivis sosial yang sungguh luar biasa, walau saya belum kenal akrab dengan beliau namun semangat bergerak dan bersaudaranya terhadap semua insan membuat beliau terasa dekat dihati. Alhamdulillah atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa saya dipertemukan dengan beliau dalam acara workshop TIK masuk Pesantren di Pondok Pesantren Langitan Tuban. Beliau adalah sosok yang bersahaja dan siap membagi ilmu tanpa reserve kepada semua insan yang beliau temu. Sang Gus dari Turi Lamongan ini punya tekad untuk mencerahkan dan membawa obor Islam rahmatan lil 'alamin seantero jagad. Semoga kita semua bisa meneladani apa yabg telah di uswahkan oleh beliau. amien. JWT

Jumat, 28 September 2012

TIK Masuk Pesantren


“TIK Masuk Pesantren”

Pondok Pesantren se Karesidenan Bojonegoro yang meliputi Tuban, Bojonegoro, Lamongan dan Gresik hari ini (28/9/2012) mengadakan workshop TIK masuk Pesantren. Acara yang di gelar oleh Majelis Muwasholah Baina Ulama-il Muslimin yang bekerja sama dengan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Surabaya dan Telkom tersebut dilaksanakan di gedung Kesan Pondok Pesantren Langitan Widang Tuban.
Kegiatan workshop yang akan berlangsung selama tiga hari (28 s/d 30 September 2012) dalam pembukaannya dihadiri oleh Bapak Bupati Tuban H. Fatkhul Huda. Dalam sambutannya Pak Huda berharap agar pesantren selalu mengupdate ilmu-ilmu modern guna disinergikan dengan Al-Qur’an. Karena pada dasarnya ulama-ulama zaman dahulu tidak hanya pandai dalam mengaji dan ilmu keagamaan saja, namun lebih daripada itu ulama-ulama Islam zaman keemasan Islam adalah juga berperan bahkan sebagai pioner dalam ilmu-ilmu eksak. Semisal Al khawarizmi ahli dalam bidang al jabbar, ibnu Sina pakar kedokteran, ibnu Firnas pelopor kemajuan dunia kedirgantaraan dan masih banyak contoh-contoh lainnya.
Selain  Bupati Tuban dalam pembukaan workshop tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Majelis Muwasholah Baina Ulama-il Muslimin yaitu Habib Junaid dari Yaman. Dalam sambutan singkatnya yang full berbahasa Arab beliau mendukung acara tersebut dan mendo’akan semoga membawa berkah dan kemaslahatan bagi umat.
Acara semisal menurut penuturan dari team Relawan TIK Universitas Pembangunan Surabaya yang bekerja sama dengan pihak Telkom juga akan dilaksanakan di tujuh pondok pesantren diseluruh Jawa Timur, yang meliputi Sampang Madura, Jombang, Kediri, Malang, Ponorogo, dan Situbondo.
Harapan dari Ahlu Bait Bapak K.H. Abdullah Habib Faqih selaku pengasuh pondok pesantren Langitan Tuban “Semoga acara ini bisa berjalan dengan baik dan membawa kebaikan serta ke depan dakwah Islam bisa merambah dunia luas melalui media internet.” Jwt

Nyantri Ke Langitan

Hari ini tanggal 28 September sampai tiga hari ke depan saya dan Ust. Mashari beserta perwakilan Pondok Pesantren Jaringan Majelis Muwasholah Baina Ulama-il Muslimin nyantri di Ponpes Langitan Widang Tuban dalam Workshop TIK Masuk Pesantren dengan mengambil tema "Konsep Bela Negara Pesantre Berbasis Dakwah Menggunakan Teknologi Informasi Dalam Rangka Menciptakan Masyarakat Indonesia Yang Berakhlaqul Qarimah dan Berbudi Pekerti Yang Baik."

Acara yang dilaksanakan oleh Majelis Muwasholah Baina Ulama-il Muslimin ini bekerja sama dengan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Surabaya dan Telkom.

Semoga acara ini membawa manfaat dan berkah bagi kita semua.

Kamis, 27 September 2012

AGAMA DAN KEPERCAYAAN DI INDONESIA


AGAMA DAN KEPERCAYAAN DI INDONESIA

  1. Ada Enam Agama Besar di Indonesia
a.  Hindu
Agama yang paling tua di Indonesia. Berkembang sejak kerajaan Kutai, Kediri, Singasari, Majapahit, PAjang. Sekarang banyak terdpat di Bali, NTB,
Empat upacara umat Hindu:

1)  Bhakti marga: upacara adat, merawat tempat suci, pasrah pada Tuhan
2)  Karma Marga : cara bertingkah laku, beragama dengan taat, giat bekerja
3)  Jnana Marga: cara bijak dan pandai; mempelajari KS,
4)  Yoga Marga ( mendisiplinkan diri secara rohani): pengendalian hawa nafsu,
      mengekang diri dari kenikmatan duniawi, mengucap mantra.
      Hari raya: Nyepi, Galungan

b.   Budha
Tanda kebesaran agama Budha di Indonesia adalah Candi Borobudur di JAwa Tengah. Ajaran Budha mendorong ummatnya mengembangkan empat jiwa positif yaitu:

1)     mengasihi semua makhluk yang mempunyai perasaaan dengan sepenuh hati (Metta)
2)      bersuka cita dalam kebahagiaan makhluk lain dan tidak mendengkinya (mudita)
3)      berbagi penderitaan dengan makhluk lain ( KAruna)
4)      tetap damai dan bebas ( upekha)
        Hari raya Budha : Waisyak

c.   Islam
Merupakan agama mayoritas di Indonesia, Islam di masyarakat Jawa oleh Clifford Geertz dibedakan menjadi 3 golongan:
1)   Islam Santri : golongan islam taat
2)   Islam abangan : Golongan Islam yang yang hanya menggunakan Islam sebagai
      kedok/topeng aslinya golongan ini tidak memahami Islam dengan baik. Mereka
      masih banyak yang memiliki kepercayaan lama
3)   Islam Priyayi : Golongan islam yang terdiri dari kaum bangsawan, keluarga istana,
      pejabat pemerintah dan kaum terpelajar. Golongan ini menjadi Islam karena Politik,
      kedudukan atau jabatan

d.  Kristen
Agama terbesar ke dua setelah Islam.

e.  Katholik : agama terbesar ketiga setelah Islam dan Kristen banyak dianut oleh
      masyarakat di Papua, NTT, maluku, dan kota-kota besar di Indonesia

f. Konghuchu

2. Kepercayaan-kepercayaan Masyarakat

Beberapa daerah di Indonesia memiliki kepercayaan yang berbeda-beda antara lain:

a.  Kalimantan Tengah
Kepercayaan masyarakat Kalimantan Tengah adalah Kaharingan, yang artinya kehidupan. Mereka percaya kepada Ranying Hatalla yaitu Tuhannya yang menciptakan kehidupan dan mengatur segala sesuatu menuju kesempurnaan kekal abadi.
Dalam Kaharingan dipercaya bahwa alam semesta dibedakan menjadi 3 bagian yaitu alam bawah (pantai Danum Kalunen), Alam Atas, bagian langit ketujuh

b.  Nias (Sumatera Utara)
Suku Nias memiliki kepercayaan yang disebut pelebegu, istilah yang diberikan oleh para pendatang yang berarti penyembah roh. Menurut kepercayaan ini manusia memiliki dua macam tubuh yaitu tubuh kasar (boto) dan tubuh halus. Tubuh Halus dibagi lagi menjadi 2 macam yaitu moso (nafas) dan lumo-lumo (bayangan)

c.   Jawa
Masyarakat jawa (jawa tengah dan Jatim)  banyak menganut tradisi kebatinan dan kejawen.

d.  Mentawai
Berada dipedalaman  Siberut. Masyarakatnya percaya bahwa setiap benda, manusia, hewan, dan tumbuhan memiliki jiwa. Kekuatan gaib yang ada di setiap benda disebut BAJOU.


e.  BATAK
Masyarakat batak memiliki kepercayaan animisme. Mereka memiliki kepercayaan terhadap roh nenek moyang. Mereka percaya terhadap Roh. Roh orang mati disebut sebagai Begu. Roh orang yang masih hidup adalah Tondi,  Dan orang yang memiliki keistimewaan tertentu disebut sebagai Sahala.

f.   Baduy
Orang Baduy percaya kepada Tuhan yang disebut Batara Tunggal. Segala kehidupan social dan kebiasaan mereka diuraikan dalam pikukuh yaitu seperangkat aturan perilaku yang diturunkan oleh leluhur. Pelanggar pikukuh harus mengikuti pembersihan  dan kemudian dibuang dari baduy dalam (kampong tangtu) ke daerah luar (kampong dangka)

g.  Tengger
Orang Tengger beragama Hindu yang lebih dekat ke Kejawen.

h.   Asmat
Orang Asmat percaya terhadap roh leluhur.

Jenis-Jenis Kepercayaan


Jenis-Jenis Kepercayaan

1. Animisme
Berasal dari bahasa latin anima yang artinya roh. Adalah kepercayaan dimana disekeliling alam tempat tinggal manusia banyak terdapat roh gaib. Agar diperoleh hubungan harmonis dengan roh gaib, manusia mengadakan berbagai upacara keagamaan :pemujaan, sesajen, dll

2.  Dinamisme
dari bahasa Latin Dinamos artinya tenaga atau kekuatan yaitu kepercayaan bahwa disekeliling alam manusia terdapat berbagai tenaga yang memiliki kekuatan gaib yang sakti, Kekuatan gaib berasal dari berbagai gejala alam, misalnya matahari, bulan, air, api, angin. Kekuatan gaib juga berasal dari roh manusia atau binatang yang sudah mati, istilah lain dari kepercayaan ini adalah animalisme Kepercayaan ini juga menganggap segala sesuatu mempunyai kekuatan yang dapat mempengauhi keberhasilan dan kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidup misalnya kepercayaan adanya kekuatan gaib pada benda tertentu seperti akik atau keris, kepercayaan ini disebut Fethisiisme

3.  Politheisme
Berasal dari bahasa latin poly artinya banyak dan theos artinya Tuhan. Jadi Politheisme adalah kepercayaan yang menganggap Tuhan atau dewa itu banyak

4.  Sinkretisme
Adalah perpaduan beberapa kegiatan, istilah keagamaan, tatacara upacara, atau perlengkapan upacara dari beberapapaham atau aliran yang berbeda. Misalnya: Islam Kejawen adalah perpaduan dari nilai keagamaan kejawen tradisisonal (hindu) dengan Islam.

5.   Monotheisme
Adalah agama atau kepercayaan kepada satu Tuhan (misalnya agama Wahyu).

Macam-macam Agama


Macam-macam Agama

Ditinjau dari kepercayaannya, agama yang berkembang di dunia ada dua macam sebagai berikut :
1.       Agama Bumi
Agama Bumi atau agama wad’i (agama budaya) adalah suatu kepercayaan yang bersumber pada kekuatan alam dan bumi. Orang yang menganut agama bumi percaya bahwa di alam ada kekuatan yang dapat mengatur dan menentukan kehidupan. Agama ini berkembang pada masyarakat yang memiliki tingkat solidaritas yang tinggi dan masih memiliki pola pikir yang tradisional.
Ciri-ciri agama bumi :
a.       Kepercayaan terhadap benda-benda yang memiliki kekuatan di luar batas kemampuan manusia.
b.      Pengikutnya adalah masyarakat yang tinggal di pedalaman yang masih memiliki pola pikir sederhana.
c.       Ajaran agama tidak terpisah dengan adat istiadat dan kebudayaan dari penduduk.
d.      Sesuatu yang disembah adalah dewa-dewa, roh-roh, ataupun kekuatan alam lainnya.
2.       Agama Wahyu
Agama wahyu (agama samawi) disebut juga sebagai agama universal, yaitu agama yang hampir sebagian masyarakat dunia mengikutinya. Agama wahyu adalah agama yang bersumber dari wahyu Tuhan yang dikabarkan oleh manusia yang dipercaya sebagai utusan Tuhan.
Ciri-ciri agama wahyu :
a.       Percaya adanya Tuhan yang menciptakan dan menguasai alam.
b.      Adanya pedoman untuk menjalani keagamaan, yaitu kitab suci.
c.       Kebenaran yang diyakini adalah mutlak.
d.      Isi ajarannya adalah perintah dan larangan keagamaan.
e.      Ajarannya tegas dan jelas.
f.        Ajarannya memberikan arah dan jalan yang lengkap kepada para pemeluknya.

Perbedaan Agama Bumi dan agama Wahyu

AGAMA WAHYU

AGAMA BUMI

Konsep Ketuhanan :Monotheis

Disampaikan : rasul atau utusan Tuhan


Mempunyai Kitab Suci

Tidak terpengaruh oleh perubahan masyaraklat


Kebenaran ajaran dasarnya tahan uji dan kritik


Sistem berpikirnya tidak sama dengan system berpikir masyarakat penganutnya

Konsep Ketuhanan : Atheis

Disampaikan: manusia (hasil pikiran dan perilaku MAnusia)

Tidak memiliki Kitab Suci

Sangat terpengaruh oleh perkembangan dan perubahan masyarakat

Kebenaran ajaran dasarnya tidak tahan kritik terhadap akal manusia

Sistem berpikirnya sama dengan system berpikir masyarakat penganutnya



Rabu, 26 September 2012

Agama/ Religi


Agama berasal dari bahasa sansekerta artinya menunjukkan kepercayaan manusia berdasarkan wahyu dari Tuhan. Secara etimologis berasal dari suku kata A-Gam-A berarti tidak pergi atau tetap atau kekal jadi agama dapat diartikan  pedoman hidup yang kekal.
Menurut Kitab Sunarigama, berasal dari kata A-Ga-Ma  berarti ajaran tentang hal-hal yang sifatnya misteri.

Menurut KBBI agama adalah ajaran atau system yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada Tuhan YME serta kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia serta lingkungannya.


Secara sederhana agama merupakan pegangan hidup agar seseorang tidak menyimpang. Edward Burnett Tylor, seorang ahli antropologi dari Inggris, mengatakan bahwa agama adalah kepercayaan pada makhluk-makhluk spiritual. Sementara itu, Emile Durkheim seorang ahli sosiolog dari Prancis mengatakan bahwa agama adalah hal yang berkenaan dengan sesuatu yang sakral dengan yang sosial.

Secara terperinci Koentjaraningrat, bapak antropologi Indonesia, mengemukakan bahwa setiap religi merupakan suatu sistem yang terdiri atas empat komponen sebagai berikut :
1. Emosi keagamaan yang menyebabkan manusia menjadi religius
2. Sistem kepercayaan yang mengandung keyakinan serta bayangan-bayangan manusia tentang sifat-sifat Tuhan serta tentang wujud dari alam gaib.
3. Sistem upacara religius yang bertujuan mencari hubungan manusia dengan Tuhan, dewa-dewa, atau makhluk-makhluk halus yang mendiami alam gaib.
4. Kelompok-kelompok religius atau kesatuan-kesatuan sosial yang menganut sistem kepercayaan dan yang melakukan upacara-upacara religius.

Menurut Koentjaraningrat, agama adalah kepercayaan yang dimiliki oleh setiap manusia dalam mencapai kehidupan yang nyaman baik secara spiritual maupun jasmani. 

Minggu, 23 September 2012

Rehap Pasar Bangilan Bagian 2



Setelah sempat molor dari waktu yang dijadwalkan akhirnya pasar Bangilan mulai direhap pada awal bulan September yang lalu.

 Rehap yang rencana awalnya los pasar bagian selatan akan dibangun semua karena terbentur dana akhirnya hanya separoh saja. Sedang yang lainnya yaitu bagian tengah dan jalan pasar bagian utara sesuai dengan rencana awal.

Para pedagang yang lapaknya direhap dipindah dilokasi depan, yaitu di tempat parkir sepeda dan didekat pintu depan masuk pasar.




Seni Patung


Seni Patung
1.       Pertumbuhan Seni Patung
Patung sudah ada sejak jaman Yunani kuno. Masyarakat Yunani kuno menyembah patung dewa Zeus. Begitu juga di Indonesia terdapat patung-patung dewa agama Hindu seperti patung Siwa Mahadewa, patung Siwa Mahaguru, dan patung Siwa sebagai Mahakala. Selain itu juga terdapat patung-patung agama Budha seperti Dhyani Buddha dan patung-patung yang berada di candi Borobudur dan Prambanan.
2.       Bentuk Patung
a.       Patung Tradisional
Bentuk aptung tradisional biasanya mengambil tema tradisional dan juga mengambil kisah-kisah Mahabarata dan Ramayana. Perkembangan bentuk patung tradisonal dirintis di Bali oleh Nyaman Tjokot yang dibina seniman R. Bonnet dan Walter Spies sekitar tahun 1940-an.
b.      Patung Modern
Seni patung modern ditandai dengan kecenderungan patung figuratif. Biasanya patung ini ditampilkan dalam ukuran setengah dada atau kepala saja.
3.       Jenis-jenis Patung
a.       Figure
Yaitu patung utuh dari kaki sampai kepala.
b.      Buste
Yaitu patung yang menggambarkan bagian kepala sampai dada atau dada saja.
c.       Torso
Yaitu patung badan atau gembung saja tanpa kepala dan badan.

Bimbinglah anak dalam meningkatkan perkembangan bahasa tulis


Perkembangan bahasa tulis dimulai jauh sebelum anak bisa menulis huruf pertamanya. Kegiatan-kegiatan menggambar, menggunting, dan menempel merupakan rangkaian dari proses perkembangan bahasa tulis.

Implikasinya adalah untuk memacu anak agar bisa membaca dan menulis, tidak benar jika orang tua memaksakan kehendaknya dan mengharapkan anak bisa membaca dan menulis dalam sekejap.

Yang bisa dilakukan orang tua adalah menciptakan atmosfir belajar yang nyaman dan menyenangkan buat anak. Atmosfir belajar ini bukan hanya terdiri dari buku dan pencil melainkan juga kegiatan-kegiatan lain seperti yang sudah disarankan sebelumnya.

Lalu bagaimana melatih anak anak dalam meningkatkan perkembangan bahasa tulis ?
-          Sekali-kali minta anak untuk membuat gambar dari dongeng atau cerita yang pernah anda bacakan. Gambar ini bisa disertai dengan satu dua patah kata yang sudah dikuasai anak.
-          Buat papan komunikasi dirumah. Papan komunikasi ini bisa terbuat dari whiteboard dengan beberapa magnet untuk menempel pesan dan gambar atau selembar gabus (styrofoan) yang dilapisi kain atau kertas berwarna dan dihiasi pinggirannya. Atau anda bisa juga menggunakan dindin dan pintu kulkas.
-          Letakkan papan komunikasi ini di salah satu pojok rumah. Jangan gantung papan terlalu tinggi supaya anak anda bisa menjangkaunya.
-          Yang bisa ditempel di papan komunikasi ini :
a.       Gambar atau foto kenangan
b.      Hasil karya anak dari sekolah
c.       Klipping koran atau majalah
d.      Karcu ucapan dari teman atau kerabat
e.      Surat kepada anak berisi pesan positif atau pujian.


Sabtu, 22 September 2012

Serangga ini tidak pernah makan


Mayfly tidak punya mulut dan tidak memakan makanan. Itu karena binatang ini masa hidupya sangat pendek. Kebanyakan mayfly hidup kurang dari satu hari. Bahkan, satu jenis mayfly masa hidupnya hanya sedikit lebih lama dari lima menit. Sebagian mayfly hanya bertelur kemudian mati.

Kamis, 20 September 2012

Parade Karnaval TK Bangilan

Parade Karnaval TK se Kecamatan Bangilan (18/9/2012) dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI yang ke 66. Start di mulai dari lapangan Kecamatan Bangilan dan finish di depan Pasar Bangilan.
Lucu dan seru anak-anak TK berdandan macem-macem mengikuti selera orang tuangya..hehe, memang anak terlahirkan untuk memenuhi hasrat orang tuanya yang tertunda kali ya!!!!













Mengintip Surau Kuno Diyakini Zaman Wali di Gedongombo


Mengintip Surau Kuno Diyakini Zaman Wali di Gedongombo

Lokasi yang kini berdiri masjid Baitul Muttaqin di Dusun Dondong, kelurahan Kedungombo dulunya pernah berdiri surau kuno di zaman kewalian. Satu-satunya jejak yang masih tersisa hanya potongan kayu bertuliskan candrasengkala sepanjang setengah meter.

Kayu bertuliskan candrasengkala tersebut ditempatkan persis di bagian atas kusen pintu tengah masjid. Persisnya di atas ukiran kaligrafi yang menghiasi bagian atas pintu. Karena ukurannya lebih kecil, sejarah kayu yang dibiarkan alami tanpa sentuhan pernis maupun cat tersebut seperti tenggelam. Selama ini luput dari perhatian. Candrasengkala adalah lambang angka yang pada zaman dahulu diperguanakan untuk sandi penulisan tahun. Dalam ilmu sejarah, ini lazim untuk penulisan berdirinya sebuah kerajaan, runtuhnya suatu kerajaan, meninggalnya raja dari suatu kerajaan, tahun pembuatan suatu karya sastra atau bangunan, dan lain sebagainya. Tak jelas mana candrasengkala yang dipaku kedua ujungnya pada bagian atas kusen pintu tersebut.

Kantari (70), salah satu tokoh masyarakat setempat mengatakan, dulu ada yang menterjemahkan candrasengkala tersebut bertuliskan tahun 1216. “seingat saya ya itu”, kata dia sambil menerawang hal-hal yang pernah diingat. Menurut Kantari, selain candrasengkala masjid kuno tersebut juga menyisakan beberapa ruas sirat atau genting kayu. Dulu, setelah masjid beberapa kali direnovasi, sirat tersebut dipasang pada bagian belakang masjid. Untuk menunjukkan sirat tersebut, pensiunan guru ini kemudian mengajak koran ini ke bagian belakang masjid. Setelah ditelisik, sirat tersebut tak ditemukan.

Diceritakan Kantari, surau tersebut dulunya beratap sirat. Pada renovasi pertama, bagian atap diganti welit atau anyaman daun kelapa. Kemudian, pada renovasi berikutnya diganti genting. Bangunan asli surau ini berdinding anyaman bambu. Tingginya hanya separotubuh (sekitar 75 cm). Karena lapuk dimakan usia, anyaman bambu diganti tumpukan batu. Hanya lantai yang seingat dia tidak direnovasi. Dibiarkan apa adanya, tanah yang dipadatkan. Untuk alas sholat, digunakan ketepe atau anyaman daun kelapa. Karena sudah berumur ratusan tahun, hanya sebagian kayu konstruksi bangunan surau yang masih tersisa. Salah satunya potongan kayu bertuliskan candrasengkala. Sebenarnya sebelum didirikan bangunan masjid baru, surau kuno tersebut masih menyisakan pintu gerbang atau gapura di bagian selatan pintu halaman surau. Bangunan gapura menyerupai candi tersebut juga dibongkar total ketika renovasi pagar masjid. Satu saksi bisu sejarah lainnya adalah pohon randu alas di timur masjid. Pohon berusia ratusan tahun yang tumbuh raksasa tersebut dibiarkan menaungi halaman masjid dan sekiratnya.

Kaslik, 53, takmir masjid setempat mengatakan, banyak versi sejarah terkait surau kuno tersebut. Salah satu versi menceritakan kalau bangunan surau tersebut terkait sejarah Syeh Siti Jenar atau yang dikenal dengan Mbah Buyut Pangeran Gedong yang jasadnya dimakamkan di belakang masjid Baitul Muttaqin. Dusun Dondong memiliki sejumlah tempat yang diyakini terkait aktivitas siar Islam. Salah satunya, keberadaan tiga sumur kembar. Sumur pertama yang bernama Sumur Tengah berada di selatan masjid Baitul Muttaqin. Kelebihan sumur ini adalah airnya selalu hangat dan tidak pernah surut meski kemarau. Sementara sumur kedua bernama Giling yang berada di selatan masjid. Sumur berikutnya bernama Sumur Lor di utara masjid.

Selain sumur, cerita tutur masyarakat setempat mengaitkan surau kuno tersebut dengan dua makam keramat lain di dusun setempat. Pertama, makam Pengulu Atas Angin yang dikenal dengan Brawijaya dan makam Syeh Maulana Ishak Maghribi. “Kalau menilik namanya mereka adalah auliya yang siar agama di tanah Jawa.,” tambah Slamet, 56, tokoh masyarakat lainnya. Begitu bertuahnya petilasan surau dan makam-makam yang melingkupi, salah satu tokoh nasional di zaman orde baru kerap datang untuk berziarah. Dia adalah Murdiono. “Seingat saya, pada  1994, dia kesini,” tambah Slamet. (Tulisan ini pernah dimuat di Radar Bojonegoro, Minggu 22/7/2012)

Rabu, 19 September 2012

Masjid Sunan Sendangduwur


Masjid Sunan Sendangduwur

Komplek Sunan Sendangduwur di Desa Sendangduwur Kecamatan Paciran menyimpan sejarah Islam  dan arsitektur yang tinggi. Apalagi ditunjang dengan pemandangan alam yang indah karena lokasinya berada di atas bukit Amintuno yang bisa melihat pesisir laut Jawa.

Komplek Sunan Sendangduwur tersebut terdiri atas dua bagian. Yakni komplek masjid dan makam yang berada di barat masjid. Bangunan gapura bagian luar berbentuk Tugu Bentar dan gapura bagian dalam berbentuk Paduraksa. Sedangkan dinding penyangga cungkup makam dihiasi ukiran kayu jati yang bernilai seni tinggi dan sangat indah. Dua buah batu hitam berbentuk kepala Kala menghiasi kedua sisi dinding penyangga cungkup.

Selasa, 18 September 2012

Masjid Serambi Rosul Ceweng Dander Bojonegoro


Masjid Serambi Rosul Ceweng

Dusun Ceweng yang terletak di Desa Sendangharjo Dander memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh dusun-dusun lain. Seperti kebanyakan desa lainnya Ceweng memiliki masjid yang cukup megah dan inilah yang membedakan salah satu dusun di Kabupaten Bojonegoro dengan lainnya.

Masjid yang bernama Serambi Rosul tersebut cukup eksotis dengan gaya bangunan ala Timur Tengah. Yang paling berkesan menurut saya dari masjid tersebut adalah corak warnanya yang sejuk kehijauan dipadu dengan warna kuning yang elegan.

Masjid yang berdiri di area pesantren tersebut berdiri sekitar tahun 2002 dan diresmikan pada tanggal 30 Oktober 2007 oleh KH. Abdurrahman Wakhid (Gus Dur).

 Sebenarnya pondok pesantren yang diasuh oleh KH. Khoirul Huda itu bernama Al-Asy’ari namun sudah menjadi suatu kelaziman di pesantren nama dusunnya lebih dikenal daripada nama pesantrennya sendiri sehingga pondok pesantren tersebut dikenal sebagai Pondok Pesantren Ceweng Dander Bojonegoro.

Pondok pesantren yang berdiri sekitar tahun 1992 itu dihuni sekitar 80 orang santri , 20 % santri kalong (lokal) dan 80 % berasal dari daerah luar kabupaten Bojonegoro. Santri yang bermukim di pondok pesantren Ceweng kebanyakan adalah anak-anak yatim sehingga seluruh kehidupannya ditanggung oleh pondok, jadi tidak ada biaya sepeserpun. Selain para anak yatim saya juga sempat melihat beberapa orgil yang mendapatkan terapi penyembuhan di lokasi pondok tersebut.

Hal ini menjadi tanda bahwa pesantren Ceweng hadir ditengah masyarakat guna mengemban tugas mulia yaitu momong dan ngopeni masyarakat lemah dan terlantar yang seharusnya menjadi kewajiban negara. Jwt.

Masjid Astana di Kecamatan Jenu Tuban


Di Kecamatan Jenu terdapat sebuah masjid kuno yang bernama masjid Astana. Kata Astana dalam bahasa Jawa memiliki dua makna. Pertama, bisa diartikan sebagai tempat tinggal raja. Kedua, pemakaman keluarga raja. Dalam bahasa sansekerta, sthana memiliki arti harfiah tempat. Namun Astana tersebut sepertinya sangat dekat dengan makna tempat pemakaman.

Ya, di belakag masjid ini terdapat tiga makam dengan konstruksi bangunan dengan cungkupnya yang kuno. Tiga makam tersebut diyakini adalah auliya penyebar ajaran Islam sekaligus yang mendirikan surau di tempat tersebut yang akhirnya menjadi masjid. Mereka adalah Syehk Samsudin Al Arif, Syeh Koro Welarang, dan Syeh Trem Abdu Rosad.

Yai Yusuf, tokoh masyarakat desa setempat mengatakan, semasa kecil dirinya masih bisa melihat beberapa bagian bangunan surau yang masih asli.

Salah satunya, lantainya yang berwarna hitam. Bahannya seperti tekel. Sementara dindingnya batu bata kuno. Untuk atap, yang masih dia ingat adalah berbahan genting yang diperkiraan hasil renovasi.

“kalau tidak salah, kayu lingkaran beduknya masih asli,” kata ulama berputra 5 dan bercucu 6 ni mencoba mengingat. Selain itu bangunan kuno yang masih ada dan dipertahankan keasliannya hanyalah dua cungkup makam.

Sementara bangunan surau sedikit pun tidak ada yang berbekas setelah masjid Astana berkali-kali direnovasi. Mungkin, karena tempat ibadah tersebut merupakan petilasan dari surau kuno, banyak yang mentuahkannya. Salah satunya adalah rutinitas melepas jamaah haji di halaman masjid ini. Yai Yusuf menerangkan sebelum berangkat, semua jamaah haji dari jenu harus bersama-sama  mengikuti proses pelepasan dari halaman masjid.

Tujuannya, berdo’a untuk keselamatan dan kelancaran selama menjalankan ibadah rukun Islam ke lima tersebut. Selain pelepasan jamaah haji, masjid ini dulunya sering dijadikan tempat bersumpah.

Prosesi tersebut menggunakan sarana air sumur di komplek masjid yang juga dianggap bertuah. Sejak dulu, masjid ini rutin menjadi jujugan ulama besar. Diantaranya Gus Dur, KH. Agus Mashuri (Sidoarjo) KHDjamaluddin (Jombang), dan KH Murtadji (Tuban). (Tulisan ini pernah dimuat di Radar Bojonegoro, Senin 24/7/2012)

Mbah Buyut Engkrek dan Masjid di Klopoduwur Blora


Nama Buyut Engkrek atau sebagian menyebut Mbah Engkrek sangat dikenal di Blora. Apalagi di komunitas Sedulur Sikep yang masih teguh mengamalkan dan menjalankan ajaran Samin. Mbah Engkrek adalah tokoh penyebar ajaran Samin di Klopoduwur dan sekitarnya. Mbah Engkrek tinggal di Desa Klopoduwur Kecamatan Banjarejo. Rumah peninggalannya kemudian menjadi masjid yang sampai sekarang masih kokoh berdiri.

Masjid Baitul Hadi sendiri dibangun sektar 1980-an, namun sejarah yang menyertainya cukup menarik. Sebab masjid yang berada di belakang kantor desa Klopoduwur itu, berasal dari rumah peninggalan Mbah Engkrek. Tokoh yang satu ini dikenal sebagai sosok yang santun sekaligus misterius dan sakti. Sehingga rumah peninggalannya pun bertuah. Bagi warga Klopoduwur, tuah rumah peninggalan Mbah Engkrek tidak diragukan. Banyak kejadian yang diluar jangkauan akal manusia terjadi di rumah ini, sebelum dijadikan masjid.

Mbah modin Kasturi, 72, modin di Klopoduwur menuturkan, jika banyak kejadian aneh kala rumah Mbah Engkrek belum dijadikan masjid. Kasturi yang nama sebelumnya adalah Samijan ini adalah saksi sekaligus oelaku sejarah di Klopoduwur. Berdirinya masjid tersebut, juga ada peran modin sepanjang masa di Klopoduwur ini.

Modin Kasturi adalah santri Kiai Latif, tokoh agama di Klopoduwur yang tinggal di Dukuh Sale, selain berilmu agama yang tinggi, Kiai Latif juga dikenal sakti. Kiai Latif inilah yang mengubah nama Samijan menjadi Kasturi. Saat itu, ujar Modin Kasturi, sekitar tahun 1970 an, saat Klopoduwur dipimpin Kades Karyodiharjo, mulai ada ide membangun masjid. “Namun Kyai Latif saat itu menyatakan belum waktunya.” Ujar Modin Kasturi.

Untuk itu, Kiai Latif dan Kasturi berdiskusi dengan KH. Syahid di Kemadu, Sulang, Rembang serta beberapa kiai lainnya di Jawa. Namun memang masih harus menunggu waktu yang tepat. Sebab rmah peninggalan tokoh yang dikenal sakti itu tidak bisa dengan mudah digunakan. “Meski usianya sudah ratusan tahun, namun tali tutus (tali dari batang bambu muda yang dikerat) yang digunakan untuk tali kayu tidak putus,” katanya.

Kiai Latif, ungkap Modin Kasturi, pernah menyatakan, kalau rumah Mbah Engkrek itu akan menjadi masjid yang ramai. Kasturi yang saat itu masih muda diminta menjadi saksi dan membenarkan ramalannya itu.

Asal-usul Mbah Engkrek
Siapa sebenarnya mbah Engkrek ? dari cerita tutur, termasuk penuturan dari Mbah Modin Kasturi dan kiai Suyuti, putra dari Kiai Latif, Mbah Engkrek bukanlah orang sembarangan. Mbah Engkrek yang punya nama asli Raden Singgih adalah Senopati dari Mataram yang diberi tugas oleh kerajaan sehingga sampai ke Klopoduwur. Menurut Kiai Suyuti, Raden Singgih mempunyai nama santri Ali Maksum merupakan waliyullah yang menyebarkan kebajikan. Salah satunya adalah ajaran Samin.

Kesaktian Mbah Engkrek juga bisa digali dari penuturan warga di Klopoduwur. Ketika wafat, sebagaian besar meyakini makam Mbah Engkrek tidak di Klopoduwur, namun dipemakaman para raja dan kerabat kerajaan di Imogiri, Jogjakarta. (Tulisan ini pernah dimuat di Radar Bojonegoro, Senin 13/8/2012)

Senin, 17 September 2012

Lumba-lumba Sangat Cerdas

Lumba-lumba termasuk yang paling cerdas dari semua jenis binatang. Lumba-lumba dapat mempelajari semua jenis trik. Pelatih dapat mengajari mereka untuk menangkap bola atau melompat melalui gelindingan. Jika diperintah, lumba-lumba dapat meompat tinggi di udara atau menemukan benda-benda di dalam air.

Pernahkan kalian melihat pentas lumba-lumba ?

Minggu, 16 September 2012

Bimbinglah anak dalam meningkatkan perkembangan bahasa lisan


Bimbinglah anak dalam meningkatkan perkembangan bahasa lisan

Ada dua jenis perkembangan bahasa.
  
    1.   Bahasa reseptif yaitu mendengar dan memahami  bahasa orang lain
    2.   Bahasa produktif, yang kadang-kadang juga dikenal sebagai bahasa ekspresif yang berarti pembentukan kata-kata, pikiran dan ide-ide dalam ungkapan.

Kedua  jenis perkembangan bahasa ini harus diperhatikan dalam program dan kegiatan untuk anak. Seorang anak yang bisa memahami perkataan orang lain dan mengungkapkan keinginan dan pikirannya sendiri dengan lancar akan menjadikan anak yang merasa yakin pada dirinya sendiri.

Lalu bagaimana agar anak bisa mengembangkan bahasa lisannya ?

Sabtu, 15 September 2012

Mempertahankan Kearifan Lokal Perlukah ?


Mempertahankan Kearifan Lokal Perlukah ?

            Kearifan lokal (wisdom local) sebagai salah satu kekayaan budaya perlu mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah. Apalagi di era sekarang dengan gencarnya gempuran budaya asing yang begitu deras melanda masyarakat kita sisa-sisa kearifan budaya lokal itu mulai memudar. Sifat dan tindak tanduk adat ketimuran kehilangan pijakan dan tampak gamang meniti tangga-tangga modernitas.
            Bagaimana tidak pemuda dan pemudi yang notabenenya adalah pewaris kebudayaan masyarakat serasa jauh buah jatuh dari pohonnya. Tanyalah pada pemuda atau pemudi yang kau temui disetiap persimpangan jalan atau di warung-warung kopi atau di tempat-tempat cangruk atau mungkin tengoklah isi BB atau HP mereka, adakah mereka menyimpan file-file yang berbau budaya lokal, katakanlah wayang, langen tayub, kethoprak atau yang dekat-dekat dengan hal tersebut. ? Saya tidak sedang bernostalgia tentang zaman batu atau zaman kuno tapi pada kenyataannya memang itulah yang menjadi kenyataan.
            Budaya Pop budaya Band lebih akrab dengan telinga dan mulut kita, saya rasa bunyi grembembyengnya pagelaran boyband tak lebih nyes dibanding kemlungkungnya gamelan di pertengahan malam mendayu bisu menelusuri lorong-lorong sepi jiwa kita. Ya mungkin ini hanyalah pengalaman batin pribadiku saja.Tapi lihatlah dengan mata kearifan batin sebagai masyarakat yang berbudaya ketimuran ada sisi-sisi kosong dalam jiwa ketika kita sedang histeria massal mengelu-elukan artis pujaan kita. Dan perbandingannya dari dulu hingga sekarang tidak ada itu yang namanya histeria dengan dalang wayang kulit atau dengan pesinden sebuah pagelaran langen tayub.
            Mendalang  sebuah pegelaran wayang ataupun menjadi pesindennya tidak hanya sekedar aktivitas fisik semata namun ada sisi-sisi religi yang harus dipenuhi, semisal sebelum mendalang seseorang harus berpuasa terlebih dahulu harus tarak brata dalam istilah jawanya. Jadi sebuah pagelaran budaya lebih bersifat spontanitas dan mengalir natural sesuai kehendak keadaan. Lain dengan pagelaran-pagelaran modern sekarang semuanya serba hitungan materi dan serba mempersiapkan diri. Ada latihan lah ada gladi kotor lah, gladi bersih lah, tidak pernah kan kita lihat Mbah Dalang dan Panjaknya sedang gladi resik.
            Jadi saya berharap pemerintah punya tanggung jawab guna melindungi dan melestarikan budaya nenek moyang  yang sudah terserak di pelataran sejarah, dengan menggalakkan pendidikan kebudayaan di lingkup lembaga pendidikan, maupun secara langsung mensuport para pelaku seni yang mungkin masih tersisa di tengah masyarakat kita

Kamis, 13 September 2012

Kemarau 2012

Hutan Krawak yang kering
Di penghujung kemarau tahun 2012

Lipan Tidak Mempunyai 100 Kaki



Kaki lipan dalam bahasa Inggris adalah centipede yang artinya "100 kaki." Tetapi kamu tidak akan pernah menemukan seekor lipan yang kakinya berjumlah 100. Binatang seperti ulat ini mempunyai kaki antara 30 sampai lebih dari 35. Dua kaki di belakang kepalanya menjadi gigi taring. Gigi taring ini mengandung racun yang digunakan lipan untuk menangkap dan membunuh ulat serta serangga-kadang-kadang binatang yang lebih besar.

Jumat, 07 September 2012

Pendataan Rintisan BOS MA se Kabupaten Tuban Th. 2012

Bapak/Ibu Kamad MA se Kabupaten Tuban mohon segera ditindak lanjuti email tentang pendataan rintisan BOS MA data dikirim via email ke
paling lambat tanggal 8 September 2012.
Adapun filenya bisa diunduh disini:

https://mail.google.com/mail/h/e6x8tm80s8nl/?&v=c&s=m&th=1399917c9579c941

Goa Putri Asih Montong Tuban

Goa Putri Asih
Goa Putri Asih ditemukan pada tangal 6 September 2002 oleh seorang penambang batu  bernama Jiyadi.  Goa Putri Asih terletak di tengah hutan jati yang masih alami, di desa Ngindahan – Montong sekitar 30 km dari pusat kota Tuban. Untuk sampai kesana para pengunjung akan melewati alam berbatu sejauh 2,5 km dengan pemandangan yang menawan.
Awal mula di ketemukannya goa ini berawal dari pak Jiyadi (si penambang) yang menemukan lubang ukuran 30cm. Semula beliau tak mengira bahwa lubang itu adalah sebuah goa.

Kamis, 06 September 2012

LI dari diknas tahun 2012

 Bapak Ibu Operator LI,,,,berikut LI dari diknas tahun 2012,,,,mohon diisi dan di kirim ke MAN Tuban paling lambat akhir bulan september 2012,,,,di cetak pada CD dan Print Out masing-masing 2 (dua) terima kasih,,
Monggo diunduh filenya;

Disini : https://mail.google.com/mail/h/170texju2wgnl/?view=att&th=1399c930ba335ca2&attid=0.1&disp=safe&realattid=f_h6s3un1z0&zw

Rabu, 05 September 2012

Mencoba ngeblog dengan hp

Mencoba ngeblog melalui HP namun sayang postinganku hilang tinggal menyisakan judulnya saja. Padahal sudah cukup banyak aku menulisnya menurut ukuran karakter tulisan di HP. Ya maklum juga HP kelas cina walau mewah fiturnya namun lemah daya pakainya. Walau demikian HP cina sudah cukup menjawab kebutuhan kalangan bawah semisal saya. hehe..!!!

Berbicara tentang HP cina berarti berbicara tentang revolusi elektronika khususnya HP. Kalau dulu kita ingin punya HP yang bersuara merdu, atau HP yang berkamera maka kita harus merogoh kocek yang cukup banyak Namun dengan perkembangan teknologi HP cina hanya dengan harga Rp 300 kita telah mengantongi HP yang super lengkap dan canggih. Luar biasa bukan Cina dengan perkembangan HPnya

Dari tulisan saya diatas sudah hampir lima kata saya menyebut HP cina. Saya tidak sedang gandrung atau memuja Cina, namun memang tidak salah jika ada ungkapan yang mengatakan"Tuntutlah Ilmu Walau Sampai Ke Negeri Cina" sudah selayaknya kita belajar ke Cina ya minimal meniru cina dalam perkembangan teknologi dan ekonominya. Ekonomui  dunia sekarang sedang berkiblat pada cina hampir mayoritas pasar kita juga diserbu oleh barang-barang impor dari cina lalu kapan kita bisa mandiri dalam memajukan ekonomi kita seperti cina ? 

Jangan karena alasan kerja sama kita gadaikan kekayaan negeri ini kepada bangsa asing, jangan karena investasi kita jual negeri ini pada pemilik modal, lalu apa yang akan kita sisakan untuk anak cucu kita ?.

Wahai bangsaku bangkitlah dengan kakimu, singsingkan lengan bajumu sudah saatnya kita maju, dan harapan itu masih menunggu. 

Selasa, 04 September 2012

Digigit Ular

Pernahkah kalian digigit ular ? atau mungkin hanya mimpi digigit ular ?. Kalau digigit ular beneran semoga tidak, tapi jika mimpi digigit ular ini yang biasanya  banyak ditunggu oleh para kawula muda. Haha..tapi aku sendiri lupa dulu pernah mimpi digigit ular tidak ya ?

Kemarin malam sabtu sekitar pukul 21.00 WIB (1/9/2012) sepulang  dari rumah Singsim saya telah ditunggu oleh tamu yang tak terundang di depan pintu rumah saya Jelaru Banjarworo. Seekor ular sebesar jari tangan sedang enak-enaknya tiduran di lantai. Tidak ingin mengganggunya saya berusaha memindahkan ular tersebut dengan cara saya pegang kepalanya mungkin karena merasa terganggu belum sempat kepala ular itu saya pegang serta merta ular tersebut mematok jari telunjuk kiri saya. Kaget bercampur panik saya segera melakukan pertolongan pertama terhadap gigitan ular, darah yang mungkin terkontaminasi dengan bisa ular segera saya bersihkan dengan cara saya pijat-pijat kemudian ikat jari saya dengan tali plastik guna menghindari penyebaran bisa ular. Ingat jangan sampai kita menghisap darah dari luka yang digigit ular bisa-bisa akibatnya akan fatal. Memang tidak semua ular itu memiliki bisa yang membahayakan namun ketika kita digigit ular kita harus mewaspadainya. Apalagi baru saja saya mendengar kabar bahwa seorang pemuda dari desa Kedungwaru meninggal dunia setelah digigit seekor ular. 

Dengan perasaan yang agak panik saya segera melarikan luka saya ke Puskesmas Kec. Bangilan. Disana saya segera dibawa ke UGD oleh salah seorang petugas puskesmas. Saya segera mendapatkan suntikan guna menghindari penyebaran bisa ular. Karena di puskesmas Kecamatan tidak menyediakan Serun Anti Bisa Ular (SABU) saya disarankan untuk rujuk ke Rumah Sakit Kabupaten, di Tuban atau Bojonegoro. Karena lebih dekat ke Bojonegoro saya minta surat rujuk ke RS Bojonegoro saja.

Dalam hati kecilku sebenarnya berbicara bahwa ular yang menggigit saya itu tidak berbahaya, namun karena dipengaruhi oleh akal sehat dan dari cerita pemuda yang meninggal karena digigit ular saya mau tidak mau juga khawatir. Akankah saya rujuk ke Bojonegoro ?. Dalam kebimbangan saya pulang, waktu pulang saya sempat mampir di toko selatan Koumoera guna membeli Degan Ijo yang konon bisa mengobati keracunan. Akhirnya saya menelepon Kamituwo Kedungwaru Ust. NasiruddinSaya memberitahunya bahwa saya baru saja tergigit oleh ular. Oleh Pak Wo saya diajak untuk ke Lengkong Laju Lor guna menemui seorang yang katanya bisa menetralisir bisa ular. Sesampainya disana oleh Mbah Ali dukun ular luka saya disuwuk sambil diisap sebanyak tiga kali.

Setelah ritual pengobatan selesai saya pulang. Dirumah ternyata ketakutan saya belum juga hilang saya khawatir jika nanti saya tidur dan tidak bisa bangun lagi. Akhirnya saya pasrahkan jiwa dan hidup saya jika memang saya harus tertidur untuk selamanya itu tlah menjadi garis hidup saya. "Gedongono kuncenono yen wus pesthi mongso wurungo" haha..ini yang agak melegakan perasaan saya. 

Sebenarnya saya jadi pengin tertawa sendiri jika mengingat kejadian itu. Lha wong luka saya juga tidak seberapa dan reaksi gigitan ularnya pun tidak saya rasakan namun  ketakutan saya melebihi apa yang telah menimpa saya. Saya putuskan tidur dan berdo'a "BISMIKALLAHUMMA AHYA WA AMUUT"

Alhamdulillah paginya saya masih bisa berucap "ALHAMDULILLAAHILLADZII AHYAANAA BA'DAMAA AMAATANAA WA ILAIHINNUSYUUR" 

Inilah pagi yang bertabur syukur yang pernah saya rasakan sepanjang hidup saya setelah sebelummnya seakan saya berdiri di gerbang kematian. Dan hidup ini memang layak disyukuri sebelum pemilik hidup mengambilnya dari kita. Salam. Jwt